PortalMadura.Com, Sumenep – Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sumenep, Madura, Jawa Timur menyiapkan psikolog untuk memulihkan kondisi psikis SL (15), korban pemerkosaan bapak tirinya selama 9 tahun atau sejak berumur 6 tahun hingga sekarang.
“Korban mengalami trauma. Kondisi psikologisnya benar-benar terguncang ulah bapak tirinya,” kata koordinator pendamping korban P2TP2A, Nurul Sugiati, Kamis (17/11/2016).
Siswa kelas IX benisial SL (15), warga Kelurahan Karangduak, Kecamatan Kota Sumenep itu menjadi pemuas nafsu bejat bapak tirinya berinisial JP (32) selama 9 tahun. Pelaku selalu mengancam akan membunuh dan memberhentikan korban dari sekolah jika menolak melayani layaknya suami-istri.
Pelaku melancarkan aksi bejatnya saat sang istri keluar rumah. Kebetulan istri pelaku setiap hari mencari nafkah dengan berjualan pisang kriuk.
“Peristiwa itu tidak hanya menimbulkan trauma pada korban, juga pada ibu korban. Makanya kami menyiapkan psikolog bagi korban dan ibunya,” tuturnya.
Sebelumnya, seorang bapak berinisial JP (32), warga Desa Parsanga, Kecamatan Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur tega menghabisi masa depan anak tirinya, inisial SL (15) sejak umur 6 tahun hingga sekarang.
Kejadian tersebut terbongkar saat korban pergi nonton karnaval hari Jadi Sumenep ke 747. Korban bersama teman cowoknya pulang ke rumahnya.
“Suami saya marah sampai anak saya disiram bumbu rujak. Dari situ saya curiga, kok sampai segitunya, seperti cemburu banget pada anak saya,” cerita Astrit dengan air mata menetes.
Ibu korban terus berusaha mencari tahu hingga akhirnya mengakui semua yang dialami sejak umur 6 tahun hingga sekarang. Saat ini, pelaku menghilang dan kasusnya ditangani Polres setempat. (arifin/har)