PortalMadura.Com, Sumenep – Pada bulan April 2016, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mengalami deflasi sebesar 0,39 persen, Jawa Timur deflasi 0,25 persen dan Nasional juga mengalami deflasi sebesar 0,45 persen.
“Pada bulan April ini, Sumenep mengalami deflasi diatas Jawa Timur, tapi masih dibawah Nasional,” kata kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Suparno, Selasa (3/5/2016).
Menurutnya, dari tujuh kelompok pengeluaran, tiga kelompok mengalami deflasi, empat kelompok lainnya terjadi inflasi. Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,82 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,15 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,34 persen.
“Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu kelompok makanan jadi, minuman rokok dan tembakau sebesar 0,38 persen, kelompok sandang sebesar 0,02 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,15 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,17 persen,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, komuditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah bensin, beras, cabai merah, cabai rawit, udang basah, bawang putih, bahan bakar rumah tangga, bayam, tarif listrik dan kentang,.
“Komuditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah daging ayam ras, daun bawang, pepaya, jeruk, bawang merah, daging ayam kampung, gula pasir minyak goreng, bubur kacang hijau, kue basah,” jelasnya.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari- April 2016) Sumenep sebesar -0,03 persen, Jawa Timur sebesar 0,34 persen dan Nasional 0,16 persen.
“Tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2016 terhadap April 2015) Sumenep sebesar 3,04 persen, Jawa Timur sebesar 3,05 persen dan Nasional sebesar 3,80 persen,” tukasnya. (arifin/choir)