PortalMadura.com, Sumenep – Dugaan penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Kepulauan Sapeken sudah tercium Pemkab Sumenep. Akibatnya, Pemkab berencana mengumpulkan semua forum pimpinan kecamatan (Forpimka) seluruh kepulauan guna memastikan langkah-langkah mengantisipasi dugaan penyimpangan penggunaan BBM bersubsidi di Kepulauan.
“Informasi adanya penimbunan BBM dikepulauan sudah kami terima beberapa waktu lalu, makanya tanggal 30 Mei ini kami akan mengumpulkan semua forpimka kepulauan,” kata Kabag Perekonomian, Pemkab Sumenep, Moh Hanafi, Jum'at (23/5/2014).
Hanafi mengatakan, informasi yang sampai di Pemkab itu, BBM bersubsidi tidak hanya di timbun, melainkan digunakan para pengusaha dan dijual ke daerah dain.
“Yang kami terima, BBM bersubsidi itu juga dimanfaatkan oleh pengusaha es dan dijual ke wilayah luar kepulauan,” ujarnya.
Dengan mengumpulkan forpimka, guna membicarakan langkah-langkan strategis untuk mengantisipasi terjadinya pemanfaatan BBM bersubsidi diluar kebutuhan warga kepulauan utamanya para nelayan.
“Langkah strategis antisipasi kebocoran BBM bersubsidi bisa dilakukan oleh forpimka dengan mengintensifkan operasi,” paparnya.
Sebelumnya, disejumlah kepulauan terjadi kelangkaan BBM bersubsidi seperti di Sapeken dan Masalembu. Akibatnya, harga BBM mencapai Rp 10 ribu jenis premium dan solar di Sapeken dan Rp 25 ribu di kepulauan Masalembu.(arif/nia)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
