PortalMadura.Com, Jakarta – Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, sangat disayangkan rencana menteri BUMN Rini Soemarno yang ingin merekrut orang asing sebagai pimpinan BUMN. Pasalnya, rencana Rini tersebut menyimbolkan keraguan terhadap kemampuan putra – putri terbaik bangsa untuk mengelola BUMN.
“Secara aturan untuk saat ini tidak ada yang perlu dipermasalahkan meski dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 pasal 46 disebutkan Tenaga Kerja Asing dilarang menduduki jabatan yang mengurusi personalia dan/atau jabantan – jabatan tertentu. Pasalnya, kebiasaan mengeluarkan peraturan susulan sudah bukan hal yang aneh di era pemerintahan Jokowi saat ini, Jokowi tercatat sudah beberapa kali mempermainkan aturan untuk mendukung kebijakannya.” tutur Jajat dalam rilisnya yang diterima Redaksi PortalMadura.Com, Kamis (18/12/2014).
Jajat menilai, BUMN merupakan bagian vital bagi negara, setiap kebijakan yang diambil harus mengedepankan kepentingan bangsa Indonesia. Jika Dirutnya di pegang asing, dikhawatirkan kebijakan yang diambil hanya untuk kepentingan sebagian kelompok bukan untuk kebaikan rakyat.
“Akan lebih baik jika rencana tersebut sebaiknya dikaji ulang, permasalahan sebenarnya bukan mampu atau tidak untuk menjadi Dirut BUMN. Namun, pertimbangan dari berbagai aspek juga haruslah di perhitungkan mengingat BUMN asset negara yang sangat berharga. BUMN bukan hanya berbicara keuntungan, ada banyak aset negara di dalamnya seperti aset intelijen dan data yang harus kita jaga”, tutup Jajat.(rls/htn)