PortalMadura.Com, Pamekasan – Badan Silaturrahmi Ulama' Pesantren Madura (Bassra) menyatakan bahwa pemerintah harus menyelaraskan pemahaman umat Islam di Indonesia untuk menghindari perpecahan warga negara dalam persoalan aqidah.
Sekretaris Basrra, Drs. KH. Nuruddin Abdurrahman mengatakan, pihaknya berkomitmen menjadikan ahlus sunnah wal jama'ah (aswaja) sebagai pegangan hidup sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW.
“Bassra telah mengusulkan kepada pemerintah agar Indonesia harus memiliki mainstream satu, yaitu Aswaja. Kalau tidak begitu, yang dikhawatirkan adalah masa depan Indonesia akan terjadi pertikaian,” tegasnya, Kamis (14/1/2016).
Terjadinya peperangan antar umat Islam di beberapa negara di dunia merupakan dampak dari banyaknya faham tentang Islam. Padahal, jika umat Islam menjadikan Aswaja sebagai ideologi agama tidak akan terjadi tindak kekerasan sebagaimana yang marak terjadi akhir-akhir ini.
“Karena disana, pemerintah membiarkan terjadinya perbedaan aqidah. Ini merupakan salah satu upaya Bassra untuk menyatukan aqidah di masyarakat melalui persamaan persepsi para ulama di pesantren,” ungkapnya.
Pihaknya memiliki tugas besar dalam membentengi aqidah aswaja di masyarakat guna menghindari adanya paham radikal yang masuk ke wilayah pulau garam. (Marzukiy/choir)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
