Benarkah Api Neraka Pernah Sampai ke Bumi? Ini Penjelasannya

Avatar of PortalMadura.com
Benarkah Api Neraka Pernah Sampai ke Bumi? Ini Penjelasannya
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Neraka merupakan tempat yang telah disediakan oleh Allah SWT bagi umatnya yang berbuat buruk selama di dunia. Keberadannya memang tidak diketahui oleh siapapun atau belum nampak, namun dalam Alquran dan hadis sudah digambarkan bagaimana pedihnya siksa api neraka bagi penghuni di dalamnya. Bahkan sebuah hadis menjelaskan bahwa panasnya api mencapai 70 kali dari panasnya api di dunia.

Sebagai manusia mungkin tidak bisa membayangkan bagaimana dahsyatnya api neraka tersebut yang tentu uapnya saja akan membakar tubuh manusia yang berdosa. Jangankan api neraka, saat manusia terkena api yang ada di dunia pun sudah mengeluh kepanasan. Dibalik itu semua, tahukah Anda jika ternyata api di neraka pernah dibawa Malaikat Jibril ke dunia?.

Pada awalnya Sang Malaikat meminta api neraka sebesar buah kurma saja. Namun penjaga neraka menolaknya, mengingat jumlah tersebut mampu melelehkan tujuh langit dan seluruh bumi karena panasnya. Akhirnya api yang dibawa ke bumi hanya sebesar biji zarah saja. Bagaimana kelanjutannya? Berikut kisahnya.

Dari Abu Hurairah ra. menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Api yang biasa kalian nyalakan merupakan sebagian dari tujuh puluh bagian jahanam”. “Ya Rasulullah, demi Allah sungguh api dunia ini benar-benar cukup panas,” ungkap para sahabat.

Nabi Muhammad SAW melanjutkan “Tetapi sungguh api neraka jahanam enam puluh sembilan kali lebih panas dibandingkan api dunia, yang masing-masing bagian sama panasnya dengan api di dunia” (Hadist Riwayat Bukhari, Muslim dan Tirmidzi).

Begitulah dasyat panasnya. Dalam sebuah cerita dikisahkan jika Nabi Adam AS sesampainya di dunia kesulitan dalam menjalani kehidupannya. Untuk memperoleh makanan, terlebih dahulu harus bekerja keras. Namun ketika sudah mendapatkan bahan makanan, bahan-bahan tersebut tidak bisa langsung dikonsumsi layaknya di surga. Harus diolah lagi baru kemudian bisa dinikmati dengan cara dimasak.

Sang Nabi akhirnya memohon kepada Allah SWT agar diberi api. Maka Allah SWT mengutus Malaikat Jibril agar meminta sedikit api neraka kepada malaikat Malik penjaga neraka, untuk keperluan nabi Adam AS tersebut.

Wahai Jibril, berapa banyak engkau menginginkan api?” Tanya malaikat Malik. “Aku minta api neraka seukuran buah kurma?” Jawab malaikat Jibril. “Jika aku memberikan api neraka seukuran buah kurma, maka tujuh langit dan seluruh bumi akan hancur meleleh karena panasnya!” Malaikat Malik menjelaskan. “Kalau begitu berikan saja kepadaku separuh buah kurma saja!” Minta malaikat Jibril. Kemudian malaikat Malik menjawab, “Jika aku berikan api sebesar separuh kurma. Maka langit tidak akan menurunkan air hujan setetes pun dan air di bumi akan mengering sehingga tidak ada satu pun tanaman yang hidup karena panasnya”. Sang Malaikat kemudian bertanya kepada Allah SWT terkait jumlah yang pas api yang bisa di bawa ke bumi. Dan Allah pun berfirman: “Ambillah api dari neraka sebesar zarah!

Malaikat Malik kemudian mengambil api neraka sebesar zarah (ukuran terkecil dari atom), lalu diserahkan pada malaikat Jibril. Malaikat Jibril merasakan api yang sebesar zarah masih terlalu panas untuk nabi Adam as, lalu api neraka sebesar zarah itu terpaksa didinginkan dengan mencelupkannya ke dalam sungai di syurga sebanyak 70 buah sungai, setiap satu sungai 70 kali celupan. Setelah selesai dan dirasa tidak terlalu panas, maka malaikat Jibril membawa api neraka ke bumi.

Ternyata gunung pun tidak sanggup menahan panas dari api yang hanya sebiji zarah tersebut. Sebelum diserahkan kepada nabi Adam as, api neraka itu diletakkan di atas gunung yang tinggi. Tetapi ketika api itu diletakkan, gunung tersebut hancur lebur sebab tidak mampu menahan panasnya api neraka yang sebesar zarah itu.

Tanah, batu-batu, besi dan semua yang ada di sekitar gunung, di dalam tanah dan di atas daratan menjadi bara api yang sangat panas dan mengeluarkan asap tebal. Bahkan api neraka itu tembus hingga perut bumi dan menyebabkan munculnya bara api yang sangat besar di dalam perut bumi. Dahsyatnya, bara api yang ditinggalkan adalah berwarna hitam pekat bukan berwarna merah menyala.

Jadi, api yang Anda gunakan hari ini adalah sisa-sisa api dari bara api yang membakar tanah, batu, besi dan dari bara api di perut bumi yang kadar panasnya jauh berkurang beratus juta kali dari panasnya api neraka. Astaghfirullah. Semoga ini menjadi pelajaran bagi semua bahwa begitu panasnya api neraka bagi umat yang selalu berbuat dosa. (infoyunik.com/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.