PortalMadura.Com, Pamekasan – Manajemen Persepam Madura Utama tengah meminta masukan dari PT Liga Indonesia perihal sistem gaji pemain yang telah diikat kontrak, menyusul belum jelasnya waktu kompetisi divisi utama tahun ini.
Manajer Persepam-MU, MH Said Abdullah melalui asisten manajer Nadi Mulyadi menegaskan, keputusan penghentian kompetisi oleh PSSI dengan alasan Force majeure itu merugikan semua klub tanah air dari semua tingkatan. Sehingga, merembet pada pemain yang telah resmi dikontrak klub.
“Kami sekarang meminta masukan dari PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi terkait sistem pembayaran gaji 26 pemain yang telah resmi kami kontrak. Apalagi sampai sekarang kompetisi belum jelas,” kata Nadi, Rabu (13/5/2015).
Tapi yang jelas, tambah dia, pihaknya merasa bertanggung jawab atas 26 pemain yang telah resmi menjadi skuad Sape Ngamok di bawah naungan PT Jempol Madura Utama tersebut. Dengan demikian, perlu ada solusi terbaik dari PT Liga agar tidak ada yang merasa dirugikan.
“Intinya, kami minta rekomendasi simulasi gaji dari PT Liga Indoensia. Jangan sampai kami yang kecil jadi korban. Awalnya kan soal dua klub (Arema Cronus dan Persebaya), kenapa jadi kena semua. Itu harusnya diselesaikan dulu,” pintanya. (Marzukiy/har)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
