Butuh Dokter? Nyalakan Komputer Anda

Avatar of PortalMadura.com

WASHINGTON (PortalMadura) – Bayangkan Anda terkena flu parah, pilek dan batuk. Anda tak ingin bangun dari tempat tidur, apalagi untuk pergi ke klinik terdekat. Itulah yang terjadi pada Diana Rae baru-baru ini.

Pengajar Ilmu Keperawatan dari kota kecil Tenino, Washington, menemui dokternya, menjelaskan berbagai gejala penyakitnya, kemudian mendapat resep.

Namun Rae melakukannya tanpa meninggalkan rumah. Yang ia butuhkan hanya sambungan internet dan Skype.

Ben Green, seorang dokter dari Unit Gawat Darurat Franciscan Virtual di Tacoma, Washington, menemui pasien setiap hari melalui telekonferensi video. Dengan video chat, Dr. Freen dapat memeriksa pasien layaknya mereka berada di ruangan yang sama.

Green mengatakan 75 persen dari pasiennya dapat disembuhkan tanpa ia harus bertemu dengan mereka secara langsung.

Pasien membayar Franciscan Health System 35 dolar per sesi virtual. Ini lebih murah daripada mengunjungi ruang darurat di rumah sakit, tempat praktek dokter atau klinik darurat.

Tak hanya lebih murah, mengunjungi “dokter virtual” juga praktis.

“Saya mau membayar dua kali lipat untuk kenyamanan tak harus menghabiskan banyak waktu di ruang tunggu dokter dan terkena kuman pasien-pasien lain yang juga sakit,” katanya, dirilis voa.

Franciscan, yang juga mengelola rumah sakit, klinik dan panti jompo, bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi kesehatan Carena. Carena adalah satu perusahaan yang mengkhususkan diri pada pelayanan ini di Amerika.

Kendala saat ini yang menghambat perkembangan layanan dokter virtual adalah bahwa para dokter harus memperoleh izin terpisah dari negara bagian masing-masing. Untuk saat ini, dokter-dokter yang tergabung dalam Carena dapat merawat pasien yang berada di Washington dan California, tapi tidak di negara-negara bagian di sebelahnya seperti Oregon dan Idaho.

Namun para dokter juga menyadari, layanan dokter virtual ini mungkin tidak cocok bagi semua orang. “Kenyamanan pasien sangat penting bagi kami,” katanya. “Jadi kalau kita merasa pasien merasa tidak nyaman dengan metode ini, kami akan menyarankan mereka alternatif lain.”(redaksi)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.