PortalMadura.Com, Sumenep – Puluhan aktifis mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Ekstra Parlemen (Gempar) Sumenep, Madura, Jawa Timur melakukan aksi ke kantor DPRD setempat, Kamis (29/12/2016).
Mereka menyoroti kinerja anggota DPRD yang dinilai tak serius mengawal pembangunan Sumenep. Seperti, banyak Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang tidak tuntas. Bahkan, pembahasan Raperda Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) dan RAPBD 2017 terlambat.
“Selama ini wakil rakyat yang duduk di kursi DPRD ini hanya jalan-jalan keluar daerah dengan alasan kunjungan kerja, sementara tugasnya di kantor dibiarkan saja,” ungkap Korlap aksi, Mahfud Amin.
Menurut Mahfud, ada 22 Raperda yang masuk pada Program Legislasi Daerah (Prolegda) tahun 2016. Namun anggota dewan hanya bisa menyelesaikan 10 Raperda menjadi Perda.
“Kami minta dewan segera menjelaskan kepada publik, apa hasil kunjungan kerjanya keluar daerah yang sudah menghabiskan anggaran miliaran rupiah,” ucapnya.
Ia menilai, kinerja anggota DPRD sudah mulai bobrok. Sebab, mereka yang mengatasnamakan rakyat sebenarnya tidak bekerja demi kesejahteraan rakyat, melainkan untuk pribadi dan golongannya saja.
“Kalau memang serius, anggota dewan tidak hanya menghabiskan anggaran untuk Kunjungan Kerja (Kunker). Sementara hasil kunkernya tidak bisa diaplikasikan didunia nyata untuk peningkatan kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma saat menemui aktifis mahasiswa itu menyampaikan, pihaknya berjanji akan menyampaikan aspirasinya di internal pimpinan dewan dan semua anggotanya.
“Saya sangat mengapresiasi terhadap bentuk pengawalan mahasiswa dalam kinerja DPRD. Karena anggota dewan pasti butuh pengawalan dari berbagai pihak termasuk mahasiswa,” jelas Herman.
Usai ditemui, aktifis mahasiswa itu membubarkan diri secara tertib dengan pengawalan dari aparat keamanan Polres Sumenep. (Arifin/Putri)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
