Desember 2016, Sumenep Alami Inflasi 0,53 Persen

Avatar of PortalMadura.Com

PortalMadura.Com, – Pada bulan Desember 2016 Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengalami inflasi sebesar 0,53 persen, Jawa Timur 0,56 persen dan Nasional 0,42 persen.

“Dari tujuh kelompok pengeluaran, tiga kelompok mengalami inflasi, dua kelompok mengalami deflasi dan dua kelompok lainnya relatif stabil,” kata kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Suparno, Rabu (04/01/2017).

Suparno memaparkan, dari sekian kelompok pengeluaran, kelompok bahan makanan mengalami inflasi tertinggi sebesar 2,10 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,13 persen.

“Kelompok sandang mengalami deflasi tertinggi sebesar 0,95 persen, sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami deflasi terendah sebesar 0,02 persen. Sedangkan kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga relatif stabil,” bebernya.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah telur ayam ras, tongkol pindang, daging sapi, tongkol/ambu-ambu, udang besar, apel, cakalang/sisik, minyak goreng, bawang putih dan cabai rawit.

“Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah bawang merah, emas perhiasan, cabai merah, bayam, layang/benggol, ketimun, bandeng/bolu, daging ayam kampung, kelapa dan magic com,” tegasnya.

Dari 8 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur mengalami inflasi. Tertinggi di kota Jember mencapai 0,93 persen, sedangkan yang terendah di Kota Kediri yaitu 0,36 persen dan Sumenep berada di posisi ke empat.

“Laju inflasi tahun kalender (Januari-Desember 2016) Sumenep sebesar 2,19 persen, Jawa Timur sebesar 2,74 persen dan Nasional sebesar 3,02 persen,” imbuhnya.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi selama tahun 2016 adalah bawang putih, cabai merah, minyak goreng, tarif air minum PAM, rokok kretek, makanan ringan, sepeda motor, sewa rumah, tongkol pindang dan jeruk.

“Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi selama tahun 2016 adalah bensin, beras, daging ayam ras, telur ayam ras, wortel, semen, bahan bakar rumah tangga, kacang tanah, jeroan dan laptop,” tukasnya. (Arifin/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.