PortalMadura.Com, Pamekasan – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Madura, Jawa Timur mengaku lelah mengomentari masalah penertiban Pedagang Kali Lima (PKL) di sepanjang Jalan Pangeran Diponegoro atau di depan pasar Sore yang nota bene area terlarang.
Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi mengatakan, pihaknya sering kali berkoordinasi dengan eksekutif terkait penertiban PKL dimaksud. Namun, beberapa solusi yang ditelorkan tidak memberikan hasil apa-apa. Buktinya, PKL tetap saja menempati lokasi itu.
“Coba tanyakan saja kepada pemerintah, saya sudah berkali-kali melakukan koordinasi masalah itu. Nampaknya sangat dinamis, saya kemarin sudah mencari alternatif lokasi di Jalan Cokroatmojo tapi mereka balik lagi,” keluhnya, Kamis (8/10/2015).
Dikatakan, sebagai wakil rakyat akan tetap memediasi apabila ada pengaduan dari berbagai pihak. Utamanya, PKL yang beroperasi di depan pasar Sore tersebut. Apalagi, selain mewakili PKL, pihaknya juga menginginkan ruas jalan terlihat elok dan bersih.
“Kalau jadi tempat pengaduan seperti kami, ya serba keliru. Sampai sekarang kami lihat pemerintah belum menemukan jalan keluar untuk PKL di depan pasar sore itu. Karena solusi yang dilakukan kemarin ternyata tidak ampuh,” tandasnya. (Marzukiy/choir)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
