PortalMadura.Com, Sumenep – Puluhan hektar tanaman cabai di Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diserang hama ulat. Akibatnya, petani tidak bisa menikmati hasil penjualan cabainya.
“Kerusakan cabai itu berupa bintik-bintik hitam dan berubah warna putih karena dimakan hama ulat. Serangan ulat itu terjadi sejak dua minggu terakhir ini,” terang Mohammad Farhan, salah satu petani cabai di Desa Basoka, Rubaru, Jumat (26/2/2016).
Menurutnya, para petani sudah melakukan penyemprotan dengan obat-obatan, tapi upaya itu tidak membuat hama ulat mati atau pindah.
“Cabai rontok sebelum dipanen. Padahal kami sudah memberi obat,” ujarnya.
Ia menerangkan, hama ulat ini baru terjadi pada tahun ini. Pada tahun-tahun sebelumnya, memang terjadi kerusakan tapi tidak separah tahun ini.
“Kami berharap ada solusi dari pemerintah agar kerusakan cabai tidak semakin parah,” harapnya.
Ia menerangkan, harga cabai ditingkat petani saat ini sudah mulai tinggi dibandingkan dengan minggu lalu. Kini, harga cabai di petani pada kisaran harga Rp 12 ribu hingga 14 ribu per kilo gram.
“Kalau harga cabai ditingkat petani memang lumayan mahal yakni Rp12 ribu sampai Rp14 ribu per kg,” tukasnya. (arifin/choir)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
