Diduga Ada Mark Up, Penerima Program BSPS Mengeluh

Avatar of PortalMadura.com

PAMEKASAN (PortalMadura)  – Anggara Rp 7,5 juta pada Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur dikeluhkan dan penggunaannya dipertanyakan oleh penerima karena dinilai harga bahannya terlalu tinggi.

Salah satu penerima bantuan BSPS, Abd. Rahem warga RT 09/ RW 04 Dusun Tebanan, Kelurahan Lawangan Daya, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan menilai, semua harga bahan bangunan yang telah sampai kerumahnya itu lebih tinggi dengan harga toko, dibanding dengan dirinya membeli langsung.

“Rapat awal para penerima yang mengambil uangnya langsung ke Bank, tapi rapat lagi ternyata diganti ke barang, ada apa ini. Dan, kemudian setelah barang yang saya terima dihitung-hitung harganya melibihi harga yang ada disini,” katanya, Minggu (19/1/2014).

Rahem mencontohkan, harga pasir yang diterimanya, kalau dirinya yang membeli per pickup itu Rp300 ribu. Tapi, harga pasir bantuan itu jauh lebih mahal, yakni mencapai Rp385 ribu. Dan, harga semua bahannya seperti semen, batu bata, asbes, dan kayu ukuran 6×12 yang dibutuhkannya, itu lebih mahal dibanding dirinya membeli sendiri.

Menurut Rahem, satu hal lagi yang membuat penerima yang ada di kelurahannya bingung, yaitu tentang biaya tukang yang telah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan sebesar Rp1 juta untuk setiap rumah yang di bangun.

“Katanya ada bantuan lagi satu juta untuk biaya tukangnya, tapi ternyata sampai saat ini belum saya terima. Terpaksa saya harus ngutang dulu agar rumah saya bisa diperbaiki,” jelasnya.

Sementara itu, Lurah Lawangan Daya, Solehuddin mengatakan, soal harga barang pihaknya tidak mengetahuinya karena itu ditangani langsung oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya dan Permukiman Pemkab Pamekasan. Pihaknya hanya memberikan alamat penerima kepada sopir yang mengangkut bahan-bahannya.

Terkait, anggaran biaya tukang pihaknya juga belum mendapatkan pemberitahuan dari PU Cipta Karya. Untuk itu, pihaknya akan menyampaikan semua keluhan warga itu. Dan juga akan meminta klarifikasi sehingga dirinya bisa memberikan jawaban kepada warganya.

“Saya tidak tahu, dibawah hanya menyiapkan petugas untuk mengantarkan sopir itu kerumah-rumah penerima. Tentu nanti saya akan samapikan semua keluhan itu dan kami-pun perlu jawaban untuk disampaikan kepada warga,” kata solehuddin.

Di Kelurahan Lawangan Daya, ada 25 unit rumah yang akan dibedah melalui anggaran dari pemerintah pusat.(reiza/htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.