Disdik Klaim Sering Koordinasi, SMA PGRI Mengaku Belum

Avatar of PortalMadura.Com
Disdik Klaim Sering Koordinasi, SMA PGRI Mengaku Belum
Ist. Dok. SMA PGRI Sumenep

PortalMadura.Com, – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, A Sadik mengklaim sudah sering melakukan koordinasi dengan pihak sehubungan dengan rencana relokasi gedung untuk kepentingan penerbangan.

Berbeda dengan pihak SMA PGRI, pada Selasa (12/4/2016), Ketua Yayasan PPLP PGRI Sumenep, Nurul Hamzah menyampaikan tidak pernah ada komunikasi dari pemerintah terkait relokasi itu.

“Kami sudah sering melakukan komunikasi dengan SMA PGRI, pada prinsipnya sekolah pasti menerimanya dengan syarat-syarat tertentu,” kata Kepala Disdik Sumenep, A Sadik, Kamis (14/4/2016).

Sadik mengaku, akan melakukan koordinasi diinternal Pemkab terkait pengadaan lahan dan bangunan yang akan digantikan ke SMA PGRI.

“Kami perlu koordinasi dulu dengan dinas terkait lainnya, karena apakah Disdik atau Dishub yang akan menyediakan ganti rugi terhadap lahan dan bangunan yang akan direlokasi itu,” ucapnya.

Ia juga kebingungan apakah relokasi itu bisa dilaksanakan tahun ini, sebab bangunan yang ditempati proses belajar mengajar itu membutuhkan anggaran yang relatif besar.

“Kalau soal bisa tidaknya direlokasi tahun ini, kami harus menunggu selesainya rapat dulu. Kami tidak bisa menentukan sekarang,” kilahnya.

Sementara, Ketua Yayanan PPLP PGRI Sumenep, Nurul Hamzah mengatakan, hingga saat ini pemerintah setempat tidak pernah melakukan komunikasi dengan pihak SMA PGRI terkait rencana penggusuran bangunan SMA PGRI yang menjadi obstacle terhadap aktifitas penerbangan di bandara Trunojoyo tersebut.

“Kami sifatnya menunggu. Sampai saat ini tidak ada yang menghubungi kami, meski sekedar membicarakan upaya pemindahan bangunan kami,” kata Nurul Hamzah.

Ia meminta, kalau rencana relokasi itu dianggap serius, seharusnya pemkab tidak hanya menghembuskan wacana rencana itu, tapi harus ditindaklanjuti dengan aksi berupa menjalin komunikasi dengan baik terhadap lembaga pendidikan tersebut.

“Jangan hanya melempar wacana, tapi tidak ditindak lanjuti. Jadi, sampai saat ini kami anggap rencana relokasi itu hanya wacana,” tegasnya. (arifin/har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.