PortalMadura.Com, Pamekasan – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur tidak berkenan menganggarkan pengadaan fingerprint untuk siswa di lembaga pendidikan di bawah naungannya.
Plt Kepala Disdik Pamekasan, Prama Jaya mengatakan, sampai sekarang tidak ada anggaran resmi dari pemerintah tentang pengadaan fingerprint tersebut. Lembaga pendidikan yang menerapkan absensi elektronik itu menggunakan anggaran sekolah.
“Kami hanya bisa mendorong kepada sekolah agar menggunakan fingerprint tersebut. Sebagian sekolah memang ada yang mengajukan, tetapi kami tidak janji karena anggaran terbatas,” katanya, Kamis (17/9/2016).
Adapun sekolah yang telah menerapkan fingerprint untuk siswa adalah SMPN 5 Pamekasan dan SDN III Larangan Luar Pamekasan. Sekolah lain juga diharapkan mengikuti jejak penggunaan teknologi tersebut guna memaksimalkan pengawasan peserta didik.
“Program yang dibutuhkan banyak, sehingga sulit untuk menjangkau anggaran fingerprint tersebut. Kami hanya mendorong saja,” pungkasnya.
Fungsi fingerprint tersebut untuk memaksimalkan pengawasan terhadap siswa. Para peserta didik akan melakukan check lock saat tiba di sekolah dan ketika pulang dari sekolah. Fingerprint itu langsung tersambung dengan HP orang tua masing-masing. Tentunya, penerapan fingerprint ini bisa membantu sekolah dan orang tua. (Marzukiy/choir)