Dituding Cemarkan Nama Baik, Hambali Rasidi Tak Mau Minta Maaf

Avatar of PortalMadura.Com
Dituding Cemarkan Nama Baik, Hambali Rasidi Tak Mau Minta Maaf
Hambali Rasidi

PortalMadura.Com, Sumenep – Pimpinan redaksi salah satu media di Sumenep, Madura, Jawa Timur Hambali Rasidi tak mau minta maaf seperti yang menjadi materi permintaan alumni Ponpes Mathaliul Anwar Pangarangan, Sumenep.

“Saya tidak mungkin menyampaikan permohonan maaf disemua media online dan cetak di Sumenep, seperti yang diminta para alumni pondok pesantren,” tegas Hambali kepada wartawan di halaman belakang Kantor DPRD Sumenep, Jumat (4/9/2015).

Media yang selama ini getol memuat program pemerintah daerah dan foto-foto aktivitas bupati itu dituding mencemarkan nama baik lembaga dan pengasuh Pondok Pesantren Mathaliul Anwar, KH Moh Said Abdullah.

Dalam surat tertanggal 4 September 2015 yang ditandatangani koordinator alumni, Moh Ali Wasik dan Dewan Pengasuh, Lora Moh Saifa Ibadillah, mengajukan tuntutan yang salah satunya agar menyampaikan permohonan maaf di semua media massa di Sumenep.

Sedangkan yang menjadi keberatan dan dinilai mencemarkan nama baik, yakni dimuatnya foto KH Moh Said Abdullah bersama keluarga berdampingan dengan Bupati Sumenep A Busyro Karim dan istri, Nurfitriana di halaman media sosial facebook milik media tersebut.

Dalam surat alumni juga disebutkan, jika dengan pemuatan tersebut, seakan-akan pengasuh ponpes mendukung salah satu pasangan calon bupati Sumenep yang akan berlaga pada Pilkada 2015.

“Secara pribadi saya sudah menyampaikan permohonan maaf kepada beliau (pengasuh,red) dan permohonan maaf itu juga saya sampaikan akan dilakukan di halaman facebook media tempat saya bekerja,” urai Hambali.

Pria asal kepulauan ini mengaku tidak terbit di media cetaknya. “Jadi, yang ada di FB itu masih design, dicetak belum terbit,” dalihnya. (Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.