PortalMadura.com, Sumenep – Komisi A DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur menilai, Safari Kepulauan yang dilakukan Pemkab Sumenep yang dipimpin langsung Bupati Sumenep, A Busro Karim kurang efektif, bahkan hanya sebagai ajang tebar pesona.
“Safari Kepulauan kali ini yang keempat kalinya, tapi kenyataannya tidak ada timbal balik dari kegiatan ini. Padahal anggarannya sangat besar,” kata Sekretaris Komisi A, DPRD Sumenep, Moh Riadi, Rabu (14/5/2014).
Menurutnya, anggaran safari kepulauan yang mencapai Rp 900 juta lebih itu diharapkan bisa menjawab keluhan warga kepulauan seperti perbaikan jalan dan peningkatan penerangan.
“Hasil evaluasi kami, safari kepulauan yang sudah beberapa kali dilakukan Bupati ini hanya sebagai tebar pesona, tidak ada program yang menjadi tindak lanjut dari keluhan warga yang didengar Bupati,” ungkapnya.
Selama 4 kali safari kepulauan ini tidak ada dampak positif yang diterima warga kepulauan, buktinya warga tetap saja banyak mengeluhkan tentang infrastruktur.
“Artinya kan pemerintah hanya mendengarkan, tapi tidak ada solusi yang bisa diberikan kepada warga kepulauan,” terangnya.
Bahkan dia menilai, safari kepulauan kali ini hanya sebagai tebar pesona menjelang pesta politik tingkat kabupaten 2015.
“Harusnya safari ini tidak hanya tebar pesona untuk kepentingan politik 2015, harus ada perubahan dari hasil keluhan rakyat kepulauan yang dituangkan dalam program,” tukasnya.
Seperti yang diketahui, Masa jabatan Bupati Sumenep akan berakhir pada tahun 2015, Dan informasi yang berkembang. KH. Busyro Karim akan kembali ikut Pemilihan Bupati Sumenep untuk periode berikutnya.(arif/nia)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
