Duga Anggaran Madin di Pamekasan Ditilap

Avatar of PortalMadura.Com
Duga Anggaran Madin di Pamekasan Ditilap
Demo Kemenag

PortalMadura.Com, – Puluhan mahasiswa di Pamekasan, Madura, Jawa Timur melakukan aksi unjuk rasa di Kementerian Agama () setempat, terkait adanya dugaan penyalahgunaan anggaran madrasah diniyah (Madin) tahun 2013.

Korlap aksi, Adi Purwanto mengatakan, pada tahun 2013, Kemenag RI melalui Kemenag Pamekasan mengadakan program bantuan rehabilitasi gedung Madin yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P). Setiap Madin mendapat bantuan dana sebesar Rp 40 juta.

“Dana itu untuk perbaikan ruang belajar, fisik dan rehab berat maupun rehab ringan untuk 242 Madin yang ada di Pamekasan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa uang negara yang digunakan untuk merehab gedung Madin mencapai Rp 9.680.000.000,” bebernya.

Ditambahkan, berdasarkan pengakuan dari internal Kemenag bahwa dana tersebut disalurkan kepada seribu lembaga dengan kucuran dana masing-masing Rp 7,5 juta. Jika dikalkulasi dengan seribu lembaga tersebut, maka dana yang dikeluarkan sebesar Rp 7.500 miliar.

“Selain itu, ada sumber terpercaya menyebutkan bahwa dana yang seharusnya diterima Rp 40 juta justru dipotong menjadi Rp 30 juta, lalu kemana sisanya,” tanya dia.

Kejanggalan lainnya adalah, Madin yang mendapat bantuan tersebut rata-rata mereka yang mempunyai hubungan emosional dengan pihak Kemenag, serta ada proses kerja sama antara Kemenag dengan penerima bantuan.

Menanggapi hal itu, Kepala Kemenag Pamekasan, Juhedi mengaku tidak dapat menerangkan secara rinci perihal tuduhan mahasiswa, mengingat program itu berjalan sebelum dirinya menjabat sebagai kepala instansi keagamaan tersebut.

“Jika memang ada kejanggalan dalam proses pelaksanaan program itu, silahkan laporkan kepada pihak berwajib,” tantangnya. (Marzukiy/choir)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.