PortalMadura.Com, Sumenep – Pihak Rektorat STKIP PGRI Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur sedang mengkaji dugaan kasus penodongan dengan terlapor salah seorang mahasiswanya, Khalilurrahman.
“Yang jelas, ini masih dalam bingkai pendidikan. Sangsinya apa dan bagaimana solusinya masih dikaji oleh komisi disiplin,” kata Ketua STKIP PGRI Sumenep, Musaheri pada PortalMadura.Com via telepon, Jumat (20/11/2015).
Ia mengaku, pada saat kejadian dugaan penodongan yang dikabarkan menggunakan pisau sedang tidak ada ditempat. “Saat itu, saya ada acara di UTM. Dan hari ini, saya baru memanggil komisi disiplin. Jadi, belum tahu apa hasilnya,” kilahnya.
Pihaknya percaya pada komisi disiplin yang sedang melakukan komunikasi dan pemanggilan pada pihak-pihak terkait dalam melakukan verifikasi, falidasi, dan kajian atas kasus itu yang nantinya akan dituangkan dalam rekomendasi.
“Nah!, kami menunggu rekomendasi itu. Sore ini atau nanti malam baru ada keputusan atau solusi konsep tualnya seperti apa,” terangnya. (baca :Dugaan Kasus Penodongan Mahasiswa Sumenep, Terlapor Merasa Dirugikan)
Menurutnya, bila hasil rekomendasi dari komisi disiplin telah dituangkan dalam bentuk keputusan rektorat, namun masih ada pihak-pihak yang tidak puas, silahkan menempuh jalur lain. “Yang jelas, ini persoalan internal kampus dan masih dimensi pendidikan,” tandasnya.(Hartono)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
