PortalMadura.Com, Bangkalan – Pada peringatan hari guru yang jatuh tanggal 25 November, dijadikan ajang curhat oleh para tenaga pendidik.
Salah satunya, Moh Khalil (22). Pria yang menjadi tenaga sukwan di Kokop Bangkalan, Madura, Jawa Timur ini, menilai tidak ada dampak positif peringatan hari guru. Kesejahteraan guru non PNS tidak pernah diperhatikan.
“Kalau ful ngajar sebulan. Saya hanya diberi honor Rp200 ribu. Jika pernah absen, otomatis honor dipotong,” keluhnya, Jumat (25/11/2016).
Dia hanya pasrah dan menerima dengan minimnya honor guru sukwan yang ada di Bangkalan. “Hanya ikhlas mas, mau gimana lagi,” ucapnya memelas.
Sementara, Kepala Disdik Kabupaten Bangkalan, Mohni, mengatakan, pihaknya hingga kini masih belum menemukan solusi atas minimnya honor guru sukwan.
“Di sekolah-sekolah di desa, kadang hanya kepala sekolahnya yang PNS, selain itu sukwan semua, dari ketentuan BOS, hanya beberapa persen yang bisa diperuntuhkan untuk gaji guru, jadi itu wewenang kepala sekolahnya,” katanya.
Selama ini, banyak kepala sekolah yang komlpen atas ketentuan BOS tersebut. “BOS itu tidak bisa membiayai yang lainnya, apalagi sekolah yang terpencil,” pungkasnya. (Hamid/har)