PortalMadura.Com, Sumenep – Belasan perwakilan pedagang kaki lima (PKL) yang melakukan aksi unjuk rasa gagal menemui bupati dan wakil bupati, Sumenep, Madura, Jawa Timur, A Busyro Karim dan Achmad Fauzi. Mereka hanya diterima tim relokasi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Syaiful Bahri dan Asisten Pemerintahan Pemkab Sumenep, Sustono disalah satu ruangan kantor Bupati.
“Pak bupati sedang sakit dan pak wabup sedang tugas ke Australia,” kata Sustono sebelum memulai pertemuan dengan perwakilan belasan PKL, Kamis (11/8/2016).
Para perwakilan PKL kecewa dengan tidak adanya bupati dan wakil bupati. Bahkan salah satu perwakilan PKL dari ibu-ibu menangis karena upaya menemui bupati dan wabup tidak tercapai. Sebab, jika hanya tim relokasi tidak bisa menentukan kabijakan.
“Pemkab jangan hanya bilang harga mati melakukan relokasi, tapi harus memikirkan dampak negatifnya,” kata Ahmad Farid, perwakilan PKL.
Ia juga mengancam, setelah pertemuan ini akan melakukan sweeping ke ruangan bupati dan wakil bupati apakah pimpinan pemerintah ini memang tidak ada ditempat atau hanya akal-akalan bawahannya saja.
“Nanti kami akan sweeping keruangan bupati dan wabup. Bukan tidak percaya tapi kami akan memastikan saja,” teriaknya.
Ia juga mengaku enggan untuk selalu melakukan diskusi dengan pemerintah karena memang selama beberapa kali PKL melakukan hearing tidak menemukan solusi.
“Buat apa kami diskusi, kalau tidak ada solusinya juga,” tukasnya. (arifin/choir)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
