PortalMadura.Com, Pamekasan – Masjid Agung Asy-Syuhada Pamekasan, Madura, Jawa Timur selama 15 tahun tidak pernah mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.
Padahal, berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam No DJ.II/802 Tahun 2014 tentang Standar Pembinaan Manajemen Masjid. Masjid agung merupakan masjid yang ditetapkan Bupati/Wali Kota atas rekomendasi Kemenag Kabupaten/Kota sebagai pusat kegiatan sosial keagamaan.
Ketua Takmir Masjid Agung Asy-Syuhada Pamekasan, R. Abd. Mukti mengatakan, sejak pertama kali masjid kebanggaan masyarakat bumi Gerbang Salam direnovasi pada tahun 2000 tidak pernah mendapatkan bantuan pemeliharaan dari pemerintah.
“Dalam salah satu poin keputusan Bimas Islam itu dijelaskan bahwa pemeliharaan masjid dibiayai oleh pemerintah kabupaten/kota dan swadaya masyarakat Islam,” katanya, Selasa (1/12/2015).
Menurutnya, masjid terbesar di Pamekasan saat ini sudah mengalami kerusahan di beberapa sisi masjid. Terutama pada bagian kubah. Sehingga, ketika turun hujan dipastikan akan bocor.
“Kami berharap pemerintah memperhatikan kondisi ini, supaya kerusakan tidak semakin meluas. Karena selama ini, kami hanya mengandalkan infaq dari para jamaah, tapi itu tidak cukup untuk kepentingan masjid,” keluhnya. (Marzukiy/har)