PAMEKASAN (PortalMadura) – Dari seratus lebih bakal calon pasukan pengibar bendera (Paskibra) yang mengikuti tes seleksi di Disporabud (Dinas Pemuda Olah Raga Dan Kebudayaan) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, ternyata banyak peserta yang tidak paham soal kebangsaan.
“Tidak hanya minim dalam soal wawasan kebangsaannya saja, tetapi ada juga calon peserta yang tidak hafal bunyi pancasila,” kata Nur Faizal, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pamekasan, Kamis (6/3/2014).
Menurut Faizal, yang juga salah satu tim penguji ini, mengaku kecewa dengan banyaknya peserta seleksi yang tidak paham soal sejarah dan kebangsaan. Padahal peserta tersebut mewakili sekolah untuk menjadi calon Paskibra yang seharusnya cukup mumpuni karena mereka adalah siswa-siswi terbaik.
“Sangat lemah sekali wawasan kebangsaannya, jangankan ngerti pembukaan UUD 1945, pancasila saja masih terbata-bata mengucapkannya,” jelasnya.
Nur Faizal bilang, temuan soal lemahnya kebangsaan itu menjadi salah satu indikator kurangnya perhatian sekolah dan Dinas Pendidikan terhadap kualitas pemahaman kebangsaan pemuda di Pamekasan. Sehingga diharapkan, perlu adanya evaluasi serta dicarikan solusi. Pihaknya berencana menggelar lomba cerdas cermat pengetahuan kebangsaan.
“Sangat naif kemudian ketika Pamekasakan sebagai Kota Pendidikan, tetapi anak didiknya tidak bisa diandalkan seperti itu. Jadi, perlu dicarikan solusi secepatnya,” ungkapnya.(reiza/htn)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
