SUMENEP (PortalMadura) – Kampus Universitas Wiraraja (Unija) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur bakal dikepung aksi mahasiswanya sendiri.
“Jam 9 pagi ini, kami akan aksi. Aksi demo terkait dengan bobroknya Pendidikan di Unija,” tegas Zainollah, salah seorang mahasiswa Unija dalam pesan singkat yang dikirim ke PortalMadura, pukul 07:28 Wib, Senin (6/1/2014).
Aksi mereka mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Lokasi aksi fokus di kampus Unija Sumenep.
Aksi yang bakal digelar secara besar-besaran tersebut sehubungan dengan kebijakan rektorat yang membubarkan paksa aksi mahasiswa sebelumnya dengan menggunakan kekuatan polisi.
Bahkan koorlap aksi, Hazmi, yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Unija Menggugat (Amug) sempat diamankan ke Polres Sumenep. Segel gedung rektorat yang dilakukan oleh AMUG dan penutupan akses menuju kampus baik dipintu masuk maupun pintu keluar juga dibuka paksa oleh polisi.
Massa AMUG nekat memblokir semua akses masuk kampus merupakan bentuk protes dengan kebijakan pihak rektorat yang memberlakukan sistem paket. Mahasiswa meminta agar dikembalikan pada sistem kredit semester (SKS).
Penerapan sistem paket dinilai memberatkan bagi mahasiswa. Sementara, Rektor Unija Sumenep, Alwiyah justru mengaku tidak ada masalah dengan penerapan sistem paket. Sebab, hanya berlaku bagi mahasiswa baru dan sudah tertera dalam brosur rekrutmen mahasiswa.
Sedangkan mahasiswa lama tidak masuk dalam aturan atau penerapan sistem paket tersebut.
Dibenak massa AMUG, pihak rektorat maupun yayasan dinilaitidak legowo untuk menemui pendemo. Bahkan, 4 hari aksi dengan status AMUG menduduki kampus, tak satupun dari penentu kebijakan di kampus Unija yang menemui peserta aksi.(htn)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
