Hati-hati! Bisa Jadi Riya, Ini 3 Cara Sembunyikan Amalan

Avatar of PortalMadura.com
Hati-hati! Bisa Jadi Riya, Ini 3 Cara Sembunyikan Amalan
ilustrasi

PortalMadura.Com – Setiap manusia pasti senang mendapatkan pujian, apalagi dari seseorang yang istimewa. Namun, jika pujian itu datang ketika Anda sedang melakukan suatu amalan dalam beribadah ataupun kebaikan, seharusnya Anda lebih berhati-hati.

Hal ini, ditakutkan menghiasi amal ibadah Anda. Karena di setiap amal ibadah yang Anda lakukan dituntut keikhlasan. Oleh sebab itu, sebaiknya sembunyikanlah amalan yang Anda lakukan, hingga tidak ada seorang pun yang mengetahuinya.

“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, hamba yang hatinya selalu merasa cukup dan yang suka mengasingkan diri” (HR. Muslim, no. 2965. Lihat Syarh Shahih Muslim, 18: 84). Mengasingkan diri yang dimaksud dalam hadis ini adalah mengasingkan amalannya agar tidak terlihat orang lain.

Meskipun ada amalan yang sah-sah saja untuk diperlihatkan kepada orang lain, seperti dalam rangka berfastabiqul khairat, namun menyembunyikan amalan itu sesungguhnya lebih baik.

Sebagaimana firman Allah: “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al Baqarah: 271).

Berikut tiga cara yang bisa Anda lakukan untuk menyembunyikan amalan:

Mendahulukan Melakukan Berbagai Amalan Ibadah di Rumah
Terutama untuk wanita, salat terbaik adalah yang dilakukan di kamarnya sendiri. “Salat seorang wanita di rumahnya lebih utama baginya daripada salatnya di pintu-pintu rumahnya, dan salat seorang wanita di ruang kecil khusus untuknya lebih utama baginya daripada di bagian lain di rumahnya” (HR. Abu Daud no. 570. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Misalnya, Anda ingin tilawah, atau salat sunah, jika bisa dilakukan di rumah, lakukanlah di rumah. Jika memang tidak bisa, barulah lakukan di musala atau tempat umum lainnya.

Tidak Memposting Status Terkait Amalan Ibadah Diri Sendiri
Kecuali jika memang diniatkan untuk memotivasi orang lain, bukan diniatkan untuk pamer atau ria. Ingat, riya itu masalah hati, hanya diri Anda sendiri yang bisa mendeteksi adakah unsur riya atau ujub (kesombongan) dalam postingan itu.

Tidak Mencantumkan Gelar atau Julukan
Sebaiknya tidak menyebutkan gelar atau julukan dengan niat agar orang lain tahu amalan yang sudah Anda lakukan. Misalnya, marah kalau tidak disebut Ustadzah, marah kalau lupa ditulis gelar Haji atau Hajjah.

Justru lebih baik ketika gelar-gelar seperti ini ditanggalkan dari nama Anda, agar terhindar dari ujub diri dan riya. (ummi-online.com/Lala)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.