Hindari, Ini 4 Mitos Belajar Bahasa Asing Sejak Dini

Avatar of PortalMadura.com
Hindari, Ini 4 Mitos Belajar Bahasa Asing Sejak Dini
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Memiliki kemampuan berbahasa yang baik sejak dini merupakan salah satu aset yang sangat berharga. Karena hal tersebut menjadi indikator untuk menentukan perkembangan kognitif anak dikemudian hari. Apalagi jika si kecil sudah fasih dengan bahasa asing di era modern seperti sekarang ini, tentu menjadi momentum yang berguna bagi masa depannya.

Akan tetapi yang terjadi, sebagian orang tua masih menampik tentang hal itu. Mereka menganggap bahwa sejak dini dapat menyebabkan kebingungan bahasa yang berujung pada berbagai masalah lainnya di kemudian hari, seperti terlambat bicara hingga masalah bersosialisasi. Terpakunya pada itulah yang bisa membuat anak terhambat untuk belajar bahasa asing.

Oleh karena itu, mitos ini perlu diluruskan dan dipaham bersama untuk mempermudah anak belajar bahasa asing. Apa saja mitos itu?. Simak penjelasan berikut ini:

Belajar Banyak Bahasa dalam Satu Waktu Sekaligus Bisa Membingungkan Anak
Faktanya, menurut Dr. David Freeman dan Dr. Yvonne Freeman, Professor of Bilingual Education di Amerika Serikat, menyatakan semakin dini anak terpapar lebih dari satu bahasa, semakin cepat mereka menguasainya. Hal ini disebabkan otak anak sangatlah kuat dan memiliki kapasitas untuk bisa berubah saat menanggapi tuntutan lingkungan, inilah mengapa bahasa justru bagus diajarkan sejak dini.

Belajar Bahasa Secara Bertahap
Faktanya, hal ni sepenuhnya salah, karena setelah mahir dalam satu bahasa, seseorang butuh mengumpulkan motivasi dan usaha kembali dari 0 untuk mempelajari bahasa baru, termasuk bagi anak. Studi terbaru mengatakan, mengajarkan dua bahasa secara bersamaan justru lebih efektif bagi anak maupun orang tua.

Tidak Baik Jika Anak Berbicara dengan Percampuran Dua Bahasa
Faktanya, pada saat proses belajar berlangsung, sudah pasti akan terjadi pencampuran dua bahasa berbeda oleh anak. Mengapa? Karena anak sedang belajar merangkai kalimat, dan jika ia tidak ingat atau tidak tahu kosakata salah satu bahasa dari apa yang ia maksud, maka ia akan menggunakan kosakata dari bahasa lainnya. Misalnya “Saya ingin play”. Pada saat yang sama pembentukan tata bahasa atau grammar juga sedang berlangsung, wajar jika mereka melakukan kesalahan.

Anak Bisa Belajar Bahasa Sendiri Saat Sudah Besar
Faktanya, jika orang tua merasa sudah memberikan dukungan bagi anak dengan memberikan tontonan berbahasa Inggris, atau buku berbahasa Inggris dan merasa itu sudah cukup, coba pikirkan lagi, Moms. “Anak-anak harus dibiasakan berinteraksi dengan bahasa kedua paling sedikit 30% dari keseluruhan hari mereka saat mereka terjaga,” ujar Fred Genesse, professor dalam bidang psikolingusitik dari McGill University, Montreal, AS. Hal itu yang menjadi salah satu faktor sukses menumbuhkan anak bilingual atau bahkan multilingual.

Mengajarkan anak untuk bisa menguasai bahasa Inggris di usia dini membutuhkan dukungan dan konsistensi dari Anda selaku orang tua, Moms. Semoga bermanfaat. (fimela.com/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.