Hoax Kronis, Komunikonten Bersama Pengguna Medsos Gelar Dialog dan Deklarasi

Avatar of PortalMadura.Com
Hoax Kronis, Komunikonten Bersama Pengguna Medsos Gelar Dialog dan Deklarasi

PortalMadura.Com – Merebaknya berita bohong atau  di media sosial (medsos) telah menjadi masalah serius di era keterbukaan informasi.

Fenomena memprihatinkan tersebut, menggugah Komunikonten, Institut Media Sosial dan Diplomasi, akan mengadakan diskusi nasional (Rabu, 25/01/17) dengan mengangkat tema “Strategi Menang Melawan Fitnah dan Hoax.”

Lima hari berikutnya, ditindaklanjuti dengan kampanye aksi pada Car Free Day (Minggu, 29/01/17).

Pada diskusi nasional yang akan diselenggarakan di Aula Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih No. 32-34 Jakarta Pusat, menampilkan sejumlah narasumber berkompeten; Yosep Adi Prasetyo (Ketua Dewan Pers), Dr. Unifah Rosyidi (Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia – PGRI).

Selain itu, Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf (Pokja Revolusi Mental, Mantan Dirut ANTARA), Hariqo Wibawa Satria (Komunikonten), dan Husein Sanusi (editor di media nasional swasta) sebagai moderator.

Dikatakan, Direktur Eksekutif Komunikonten Hariqo Wibawa Satria, ada dua cara untuk mengatasi hoax dan fitnah yang sudah kronis.

Menurutnya, masalah tersebut selain rendahnya literasi publik atas informasi yang beredar di medsos, juga masih belum sempurnanya Undang-undang Informasi dan Teknologi (UUITE) baik dalam aspek rumusannya maupun dalam aspek implementasi penegakan hukumnya.

“Berita bohong dan fitnah harus dilawan dengan penegakan hukum serta memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat,” jelasnya di Depok, Senin, (23/1/2017).

Dijelaskan juga, perlawanan terhadap fitnah dan hoax sangat urgen, mengingat tingkat kepercayaan masyarakat cukup tinggi atas informasi yang beredar di internet.

Penelitian Edelman Trust Barometer tahun 2016 menjelaskan, sekitar 75 persen responden yang diteliti berpendapat, mesin pencari internet (Google, dll) sebagai sumber informasi paling terpercaya, diikuti dengan media tradisional dengan 70 persen.

Media daring, media pribadi, dan Medsos secara berturut-turut memperoleh nilai 69 persen, 65 persen, dan 63 persen.

“Berangkat dari hal diatas, Komunikonten, sebuah lembaga Institut Media Sosial dan Diplomasi memandang perlu untuk meningkatkan kolaborasi pengguna medsos sebagai media alternatif, dalam memperjuangkan suksesnya kepentingan nasional melalui ruang dialektika (diskusi) dan agenda aksi (kampanye) guna memberikan literasi kepada insan media maupun netizen,” papar Hariqo.

Diskusi publik yang akan dimeriahkan juga oleh Flasmop dari Teater Psikologi Universitas Indonesia (UI) ini bertujuan, pertama, untuk mendorong penegakan hukum bagi pembuat berita hoax dan fitnah. Kedua, kampanye agar masyarakat mengenali berita hoax dan fitnah, untuk menjadi agen perubahan yaitu sebagai masyarakat yang mengunakan media sosial dengan cara bermartabat dan bermanfaat.

Setelah diskusi publik, dilanjutkan kampanye aksi sekaligus penandatanganan spanduk “Deklarasi Hidup Tanpa Hoax dan Fitnah; Kolaborasi Pengguna Media Sosial untuk Kepentingan Nasional” pada hari bebas kendaraan (Car Free Day), Minggu pagi (29/01/2017) pukul 06.30 – 09.00 WIB, di samping Bunderan Hotel Indonesia.(rilis/har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.