PortalMadura.Com, Pamekasan – Tanaman padi di Desa Mapper, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Madura, Jawa Timur mulai mengering lantaran kekurangan air setelah wilayah tersebut lama tidak diguyur hujan.
Salah satu petani, Samori menuturkan, pada musim padi tahun ini para petani terancam merugi setelah tanamannya nyaris mati yang mengakibatkan sulit berbuah. Padahal, dalam satu petak tanah membutuhkan modal jutaan rupiah, mulai bajak lahan, penanaman padi hingga pemupukan.
“Saya terpaksa menyiram padi ini karena mulai mengering akibat kekurangan air. Ya, kalau tidak disiram kemungkinan besar mati,” kata Samori, Sabtu (16/1/2016).
Dikatakan Samori, mengeringnya tanaman padi pada musim ini tidak hanya melanda miliknya, melainkan milik petani lainnya juga mengalami hal serupa. Tak pelak, petani mulai resah lantaran harus mengeluarkan modal tambahan.
“Ya, kalau orang seperti saya ini pakai pompa kecil mas untuk menyiram padi karena tidak punya genset. Meskipun begitu kan masih perlu modal tambahan untuk kebutuhan daya listrik,” keluhnya.
“Pemerintah harus peka melihat fenomena ini meski hujan itu urusan tuhan. Tapi, pemerintah kan bisa berpikir untuk meringankan beban petani. Misalnya, pengeboran air digalakkan supaya masyarakat tidak kelimpungan air meski tidak turun hujan atau program yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat,” timpal Ketua Kesatuan Aksi Lintas Masyarakat (Kalam) Pamekasan, Moh. Elman. (Marzukiy/choir)