PortalMadura.Com, Pamekasan – Belum turunya hujan hingga saat akhir bulan Oktober ini, membuat warga Pamekasan menggelar tradisi “meminta hujan” yang biasa disebut Tradisi Okol. Bertempat di sebuah ladang di Desa Akkor Daya Kecamatan Palengaan Pamekasan, Jumat (24/10/14).
Tradisi Okol sendiri merupakan tradisi sejenis gulat, yang mengadu kekuatan antara dau orang yang bertanding di sebuah lapangan dengan bertelanjang dada.
Tradisi yang disebut “Adu okol” atau “adu otot” dipercayai oleh warga jika digelar akan dapat mendatangkan hujan.
“Ini kepercayaan lama masyarakat di desa ini. Tapi, kami para generasi muda di sini menggelar kegiatan ini, tujuan utamanya dalam melestarikan tradisi yang pernah ada dulu agar tidak punah,” kata panitia penyelenggara kegiatan adu okol itu, Rosidi.
Sedangkan untuk penentuan pemenangnya, para pegulat atau peserta “Adu Okol” ditentukan jika salah satu pesrta berhasil membuat lawan terjatuh.
Diyakini tradisi okol sendiri sudah ada di Madura sejak jaman kerajaan Majapahit. (Deny)