Inilah 6 Keutamaan dan Amalan di Bulan Muharram

Avatar of PortalMadura.Com
Inilah 6 Keutamaan dan Amalan di Bulan Muharram
ilustrasi

Dinamakan Syahrullah atau Bulan Allah
Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, ,” (HR. Muslim).

Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam An Nawawi menyebutkan bahwa, “Hadis di atas menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunah”.

Sementara Imam As Suyuthi menjelaskan, bahwa berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Nama-nama bulan lainnya sudah ada di zaman jahiliyah. Sementara dulu, orang jahiliyah menyebut bulan Muharram ini dengan nama Shafar Awwal. Kemudian ketika Islam datang, Allah ganti nama bulan ini dengan Al Muharram, sehingga nama bulan ini Allah sandarkan kepada dirinya (Syahrullah).

Bulan Kemenangan Musa atas Firaun
Dari Ibnu Abbas r.a, beliau menceritakan: Ketika Rasulullah tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura'. Beliau bertanya, “Hari apa ini?” Mereka menjawab, “Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa-pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya, Rasulullah bersabda: “Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa dari pada kalian.” kemudian Rasululah berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk puasa,” (HR. Al Bukhari).

Disunahkan Puasa Asyura
Pada hari Asyura (Muharram) tersebut, tanggal 10 Muharram, disunahkan untuk melaksanakan puasa.

Dari Humaid bin Abdir Rahman, ia mendengar Muawiyah bin Abi Sufyan r.a, berkata: Wahai penduduk Madinah, di mana ulama kalian?. Aku mendengar Rasulullah bersabda, “Ini hari Asyura (Muharram), dan Allah SWT tidak mewajibkan shaum (puasa) kepada kalian di hari itu, sedangkan saya shaum, maka siapa yang mau shaum hendaklah ia shaum dan siapa yang mau berbuka hendaklah ia berbuka,” (HR Bukhari).

Adapun keutamaan shaum tersebut sebagaimana diriwayatkan dalam hadis dari Abu Qatadah, bahwa shaum tersebut bisa menghapus dosa-dosa kita selama setahun yang telah lalu, (HR Muslim).

Imam An Nawawi ketika menjelaskan hadis di atas beliau berkata: “Yang dimaksud dengan kaffarat (penebus) dosa adalah dosa-dosa kecil, akan tetapi jika orang tersebut tidak memiliki dosa-dosa kecil diharapkan dengan shaum tersebut dosa-dosa besarnya diringankan, dan jika ia pun tidak memiliki dosa-dosa besar, Allah akan mengangkat derajat orang tersebut di sisi-Nya”.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.