Inilah Waktu Utama Salat Duha Yang Wajib Anda Ketahui

Avatar of PortalMadura.Com
Inilah Waktu Utama Salat Duha Yang Wajib Anda Ketahui
ilustrasi (shalatdhuha.com)

PortalMadura.Com merupakan salat sunah yang memiliki banyak keutamaan, diantaranya mendapatkan ampunan dari Allah, mendatangkan rizki serta menolak kefakiran.

Dikatakan salat Duha, karena salat sunah ini dilaksanakan waktu duha, yaitu dimulai kira-kira matahari se penggalah hingga matahari terik menyengat di kulit.

Uqbah bin Amir r,a, berkata: “Ada tiga waktu di mana Rasulullah melarang kami mendirikan salat atau menguburkan jenazah seseorang di antara kami: ketika matahari terbit sampai tinggi, ketika seseorang berdiri di tengah bayangannya sampai matahari tergelincir, dan ketika matahari condong (sebentar lagi akan terbenam) hingga benar-benar terbenam,” (HR Muslim).

Terdapat dua waktu yang mengapit waktu salat duha: ketika matahari terbit sampai tinggi dan ketika seseorang berdiri di tengah bayangannya sampai matahari tergelincir. Namun agar lebih praktis, Anda dapat menggunakan acuan berikut: diawali 15 menit sesudah terbit matahari dan diakhiri 15 menit sebelum waktu Dzuhur.

Kalau Anda ingin memilih waktu paling utama, sebaiknya menggunakan rujukan hadis berikut: Al-Qasim asy- Syaibani berkata: “Zaid bin Arqam RA melihat beberapa orang mendirikan salat Duha”. Kemudian Zaid berkata: “Seandainya mereka tahu, salat Duha setelah waktu ini sebenarnya lebih utama”.

Zaid melanjutkan, Rasulullah bersabda: “Salat awwabin (orang-orang yang memilih kembali kepada Allah) adalah ketika anak unta mulai (merasa) kepanasan (tamradh al-fishal),” (HR Muslim).

Namun, sebagian ulama berpendapat: lantaran pada waktu tamradh al-fishal orang-orang cenderung memilih untuk berteduh/beristirahat. Tidak demikian dengan awwabin, mereka justru menggunakan waktunya untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan cara mendirikan salat. Dengan begitu, Imam An-Nawawi menyimpulkan, inilah waktu paling utama (afdhal) untuk mendirikan salat Duha.

Dari Ummu Hani r,a, dia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah pernah masuk ke rumahku pada hari penaklukkan Makkah. Lalu, beliau mandi dan mendirikan salat delapan rakaat. Saya tidak pernah melihat salat yang lebih cepat dari pada salat tersebut. Hanya saja beliau menyempurnakan rukuk dan sujud dengan sempurna. Salat tersebut adalah Duha,” (HR Bukhari dan Muslim).

Riwayat lain: “Sesungguhnya Rasulullah dalam dua rakaat salat Duha membaca qul ya ayyuha al-kafirun dan qul huwa Allahu ahad,” (HR al-Uqaili). Hal senada terdapat dalam hadits riwayat Ad-Dailami dari Abdullah bin Jarad.

Hadis riwayat Ahmad dan Tirmidzi dari Abu Hurairah r,a, salat Duha dapat menghapus dosa sekali pun banyaknya laksana buih di lautan. Dalam hadis riwayat Abu Asy-Syaikh dari Anas r,a, pahala salat Duha di sisi Allah sama dengan pahala haji dan umrah yang diterima Allah (maqbul).

Selain itu, hadis riwayat Thabrani dari Abu Hurairah r,a, pahala salat Duha akan mengantarkannya masuk surga melalui pintu khusus bernama pintu Adh-Duha. Abu Hurairah r,a, berkata: Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya di dalam surga ada pintu yang bernama Adh-Duha. Bila terjadi hari kiamat, Malaikat akan berseru: mana orang-orang yang dahulu melazimkan salat Duha?. Ini pintu untuk kalian. Maka, masuklah mereka ke dalamnya dengan rahmat Allah,” (HR ad-Dailami). (republika.co.id/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.