PortalMadura.Com, Sumenep – Sangat ironi di SDN Guluk-guluk 2, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Muridnya yang mencapai 77 orang, malah status guru kelas hanya satu orang.
Ada empat (4) pegawai negeri sipil (PNS) dilembaga tersebut. Satu orang kepala sekolah, satu guru kelas, satu guru olahraga dan satu orang guru agama. Kondisi ini, sudah berlangsung hampir 4 tahun.
Hal tersebut dikritisi oleh aktifis Gugus Anti Korupsi Indonesia (GAKI) Sumenep, Ahmad Farid.
Ia yang getol menyuarakan anti korupsi menilai, bahwa keseriusan pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan legislatif masih setengah hati dengan kemajuan dunia pendidikan.
“Sulit dibayangkan, kalau satu orang guru kelas harus mengajar 77 siswa dengan enam (6) rombongan belajar, target dan tujuan dari sebuah proses pendidikan bagi anak SD tidak akan tercapai,” tegasnya, Senin (3/10/2016).
Kondisi tersebut, sambungnya, tidak sesuai dengan amanah undang-udang Permendikbud No. 4 tahun 2015. Dan Permendiknas No. 12.13.16, tentang standarisasi kompetensi guru. Dan Undang-udang No. 16 tahun 2007, serta Undang-undang tentang guru dan dosen.
“Ini wajib hukumnya agar segera ditindak lanjuti oleh dinas terkait. Pendidikan yang tepat bagi anak sekolah dasar akan membuahkan hasil yang baik pula pada pertumbuhan peserta didik,” pungkasnya.(choir/har)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
