PortalMadura.Com, Sampang – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim) protes terhadap rencana Pemkab Sampang, Madura, Jawa Timur akan menemui para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negara Saudi Arabia, Rabu (20/4/2016).
Sekretaris Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim) Tamsul di Sampang mengatakan, keberangkatan para petinggi Pemkab Sampang hanya untuk menghambur-hamburkan anggaran.
“Kami rasa itu hanya kedok untuk menghambur-hamburkan anggaran APBD saja. Sebab tahun lalu usai berkunjung ke Malaysia tidak ada perubahan yang pasti bahkan terlihat tidak ada kejelasan tindak lanjutnya,” tudingnya, Selasa (19/4/2016).
Sementara, Kepala Dinsosnakertrans Sampang, Malik Amrullah mengatakan, kunjungan tersebut tidak lain untuk menyapa langsung para TKI asal Sampang yang menurutnya diklaim banyak persoalan seperti maraknya TKI ilegal.
“Jadi kita bisa tau alasan-alasan mereka jadi TKI ilegal, permintaan mereka kepada kita apabila mereka sewaktu-waktu dipulangkan. Kunjungan itu sudah mendapat persetujuan dari Gubernur Jawa Timur,” dalihnya.
Sayangnya, Malik tidak bisa mengantongi detail jumlah TKI ilegal yang berada di Arab Saudi.
“Kalau TKI ilegal di Malaysia ratusan ribu, TKI di Arab Saudi jumlahnya dibawahnya Malaysia, data-datanya ada di Pak Teguh (Kasi Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja, red),” katanya.
Sumber lain menyebutkan, Pemkab Sampang bakal memberangkatkan empat pejabat teras, diantaranya, Bupati Sampang A. Fannan Hasib, Ketua TP PKK yang merupakan istri dari Bupati A Fannan Hasib, Kepala Dinsosnakertrans Malik Amrullah dan Kabid Tenaga Kerja Bisrul Hafi.
Sementara untuk dua orang lainnya, yakni Kepala Bappeda dan Ketua DPRD. Dan anggarannya di luar Dinsosnaketrans.
“Yang dianggarkan dari Dinsosnaketrans empat orang, termasuk Bupati dan istri bupati, dan total anggaranya saya lupa tapi kurang lebih sebesar Rp 210 juta,” katanya.(lora/har)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
