Jalani Pemeriksaan, Turki Tangkap Dua Mahasiswi Indonesia

Avatar of PortalMadura.Com

PortalMadura.Com – KBRI di Ankara mengatakan otoritas Turki masih memeriksa dua mahasiswi yang ditangkap oleh aparat setempat karena diduga terkait dengan Fethullah Gulen, ulama yang dituding sebagai penggerak kudeta.

Kepala Bidang Penerangan dan Budaya KBRI Ankara Dyah Asmarani mengatakan status hukum dua mahasiswi Indonesia itu belum ditentukan hingga Jumat kemarin waktu setempat.

Melansir dari bbcindonesia, Sabtu (20/8/2016), “Kami masih menunggu statusnya, mereka masih ditahan dan menjalani pemeriksaan yang intensif, ” jelas Dyah.

Dyah mengatakan KBRI telah menyediakan pengacara untuk mendampingi dua mahasiswi tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri di Jakarta mengatakan dua orang itu merupakan mahasiswi yang mendapatkan beasiswa belajar di Turki dari sebuah organisasi non- pemerintah Turki, Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association atau PASIAD.

Keduanya ditangkap di tempat tinggal mereka di kota Bursa yang berjarak sekitar empat jam perjalanan dari ibukota Ankara. Sejauh ini identitas mahasiswi itu belum diungkap.

Dua mahasiswi itu merupakan bagian dari ratusan pelajar Indonesia yang mendapatkan beasiswa dari Yayasan PASIAD yang dituding terkait dengan Fethullah Gulen.

Menurut data KBRI, seluruhnya ada sekitar 720 orang asal Indonesia yang belajar di negara tersebut.

Hindari aktivitas diluar pendidikan

Pasca peristiwa kudeta yang gagal pada Juli lalu, KBRI telah meminta agar mahasiswa Indonesia yang belajar di sana menghindari aktivitas di luar pendidikan.

“Sejak awal kami sudah sampaikan kepada mahasiswa agar tidak mengikuti kegiatan apapun diluar aktivitas pendidikan dan sekolah mereka, berada di tempat yang netral serta sering komunikasi dengan KBRI,” jelas Dyah.

Sejauh ini, menurut Dyah, pemerintah belum meminta agar mahasiswa di Turki pulang ke Indonesia.

“Ada yang ingin pulang atas inisiatif sendiri, tapi situasi di sini masih cukup kondusif, namun demikian agar tetap hat-hati,” kata dia.

Pemerintah Turki telah menangkap orang dan juga menutup institusi yang terkait dengan Gulen, termasuk Yayasan Pendidikan PASIAD. Kedutaan Besar Turki di Jakarta juga meminta sembilan sekolah di Indonesia yang diduga bekerja sama dengan PASIAD ditutup.Tetapi permintaan itu ditolak oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia.(bbcindonesia.com/har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.