Janda Beranak 4 Hendak Diperkosa, Pelakunya Diduga di Bawah Umur

Avatar of PortalMadura.Com
Janda Beranak 4 Hendak Diperkosa, Pelakunya Diduga di Bawah Umur
Ilustrasi

PortalMadura.Com, berinisial RD (36) warga Jalan Sersan Mesrul Kelurahan Gladak Anyar Kecamatan Pamekasan, Madura, Jawa Timur hendak diperkosa oleh seorang pemuda saat tidur pulas di rumah kontrakannya.

Peristiwa yang terjadi Rabu (25/5/2016) sekitar pukul 03.00 dini hari tersebut bermula saat korban tidur di rumah salah satu kamar di rumahnya, tepat di sebelah selatan taman Gladak Anyar.

“Pada saat itu, karena korban capek setelah beraktifitas dan menidurkan anaknya, korban langsung tidur di kamarnya sendirian,” kata Harun Suyitno salah satu warga, Kamis (26/5/2016).

Harun menceritakan, saat tidur pulas korban yang sudah memiliki empat anak tersebut tiba-tiba ada seseorang yang tidur di sampingnya. Korban menyangka bahwa orang yang tidur itu adalah anak kandungnya yang pindah dari kamarnya.

“Bahkan saat pelaku mulai meraba bagian dada, korban pun tidak menyangka. Disangkanya dia adalah anaknya karena sudah biasa. Tapi korban curiga saat pelaku mencium bagian atas,” tutur dia.

Menurutnya, korban mulai curiga saat pelaku yang diduga masih berusia 16 tahun tersebut mencium pipi dan bibir, korban pun langsung berteriak maling. Praktis, pelaku yang sebelumnya diduga sempat cangkru'an di taman Gladak Anyar itu langsung kabur.

“Celana dan HP pelaku sampai ketinggalan, karena pelaku sebelumnya sudah dalam keadaan telanjang dan siap memperkosan korban. Saat ini, informasinya pelaku ada yang bilang di sekitar rumah korban, ada pula yang bilang dari Jalan Asta,” ungkapnya.

Korban sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya kepada Mapolsek Pamekasan untuk diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku supaya kejadian serupa tidak terulang kembali. (Marzukiy/choir)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.