Jelang Aksi 212, Sebagian Pengusaha Keturunan Tionghoa Memilih Tidak di Jakarta

Avatar of PortalMadura.Com
Jelang Aksi 212, Sebagian Pengusaha Keturunan Tionghoa Memilih Tidak di Jakarta
dok. Demo Santri Sampang, Jumat (4/11/2016)

PortalMadura.Com – Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Ade Sudradjat menilai bahwa bagi para pengusaha ini, unjuk rasa yang mengerahkan massa berlebihan untuk memberikan daya tekan pada pemerintah selalu menimbulkan efek trauma yang lebih besar, terutama terkait kerusuhan 1998.

“Data sementara (asosiasi) hampir semua pedagang distributor maupun toko-toko yang berada di jalan-jalan protokol, itu hampir 50% lebih sudah mengambil sikap, mendingan keluar dari Jakarta, mungkin lebih dari 100.000 ya. Mungkin saja mereka tidak di Jakarta, tapi mereka ke Bali, atau ke Manado, atau ke Yogya, ke daerah-daerah yang kita perhitungkan relatively tidak akan terjadi kerusuhan rasial,” kata Ade, PortalMadura.Com melansir dari BBC Indonesia, Kamis (1/12/2016).

Singapura menjadi tujuan utama bagi mereka yang memilih ke luar negeri. Umumnya mereka memilih untuk melihat situasi antara 10-15 hari, ke depan.

“Tapi biasanya kalau 1-2 hari teratasi dengan baik, pasti akan dengan segera kembali karena kegiatan ekonomi, mereka tidak bisa tinggalkan lebih lama,” tambah Ade.(bbcindonesia.com/har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.