PortalMadura.Com, Jakarta – Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, pemberian kewenangan yang luas kepada Kepala Staf Kepresiden Luhut Panjaitan (LP) yang diberikan oleh Presiden Jokowi bisa jadi merupakan tawaran politik kuat untuk menarik Golkar masuk ke koalisi pendukung pemerintah.
Pasalnya, secara historis Luhut Panjaitan adalah salah satu tokoh yang berpengaruh di Partai Golkar meskipun sudah menyatakan mundur dari Jabatannya sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar sejak menyatakan dukungannya kepada pasangan capres Jokowi – JK dalam pilpres yang lalu.
Menurut Jajat dalam rilisnya yang diterima Redaksi PortalMadura.Com, Kamis (5/3/2015), kisruh adanya dua kepemimpinan di partai Golkar sudah berakhir sejak adanya putusan dari Mahkamah Partai Golkar yang menyatakan kemenangan untuk kubu Agung Laksono. Namun, sejak jauh – jauh hari Agung Laksono sudah menyatakan akan mendukung pemerintah, jadi dalam hal ini mengingat adanya hubungan emosional yang kuat antara Luhut Panjaitan dengan Agung Laksono waktu di Golkar bukan tidak mungkin tidak lama lagi Golkar akan masuk dalam jajaran koalisi pendukung pemerintah secara terang – terangan.
Jajat menilai, dalam hal pemberian kewenangan yang luas tersebut yang pasti akan merasa dirugikan adalah PDIP selaku penguasa penuh atas Jokowi. Namun, langkah politik yang diambil Jokowi ini akan menguntungkan Jokowi dengan bertambahnya dukungan kuat di parlemen. Pertanyaannya kenapa harus melalui Luhut Panjaitan dan tidak melaui JK yang juga mantan Ketum Golkar, jawabannya adalah sejak Golkar memutuskan ARB sebagai Capres Golkar, Agung Laksono pernah meminta JK untuk tidak maju dalam pilpres 2014.
“Politik itu dinamis bisa berubah seiring dengan keadaan, yang jelas apa yang dilakukan Presiden Jokowi saat ini adalah berbagai langkah politik untuk mengamankan posisinya sebagai Presiden. Dengan adanya dukungan dari Golkar posisi Presiden sudah jauh lebih aman dan tidak perlu lagi takut akan terganjal kubu oposisi dalam mengambil berbagai kebijakan. Jokowi ini polos-polos mematikan”, tutup Jajat.(rls/htn)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
