Kampung Budaya Sunda Paseban Gelar Silaturahim Budaya

Avatar of PortalMadura.Com
Kampung Budaya Sunda Paseban Gelar Silaturahim Budaya
Kampung Budaya Sunda Paseban

PortalMadura.Com, – Kampung Sunda Paseban menggelar Silaturahim Budaya dalam rangka mengenang wafatnya Penyair Chairil Anwar dan dua tahun wafatnya Maestro Biola Indonesia, Idris Sadri.

Acara itu berlangsung Kamis (28/4/2016), pukul 13.00 WIB di Kampung Budaya Sunda Paseban Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Rangkaian acara berisi doa bersama, pertunjukan kecapi suling, baca puisi, musikalisasi puisi, melukis, dan ramah tamah.

Pada kesempatan tersebut hadir sejumlah sastrawan, budayawan dan seniman, di antaranya; Taufiq Ismail, Fadli Zon, Pasha “Ungu”, Jatnika Naggamiharja, Santi Sardi, Fryda Lucyana, Abrory Djabbar, Iman Sholeh, Ari Malibu, Yoes Rizal, Linda Djalil, Jamal D. Rahman, dan Yudhi Soenarto.

Chairil Anwar adalah penyair Indonesia yang lahir di Medan, 26 Juli 1922 dan wafat di Jakarta pada tanggal 28 April 1949. Kritikus H.B Jassin menobatkannya sebagai pelopor Angkatan '45 bersama Asrul Sani dan Rivai Apin.

Sementara Maestro Biola Idris Sardi lahir di Jakarta, 7 Juni 1938 dan wafat di Cimanggis, Depok, 28 April 2014. Semasa hidupnya, Idris Sardi pernah meraih sejumlah penghargaan sebagai komponis, ilustrator musik untuk film, dan Piala Citra untuk Penata Musik Terbaik, di antaranya dalam film “Pengantin Remaja” (1971), “Perkawinan” (1973), “Cinta Pertama” (1974), “Doea Tanda Mata” (1985).

“Kegiatan ini salah satu bentuk apresiasi Kampung Budaya Sunda Paseban terhadap almarhum Chairil Anwar dan Idris Sardi yang sudah berjasa dalam dunia kesusasteraan dan kesenian Indonesia,” ujar Fadli Zon, salah seorang pendiri Kampung Budaya Sunda Paseban, Kamis (28/4).

Sebagai kantong budaya di Tanah Pasundan, Kampung Budaya Sunda Paseban secara rutin menyelenggarakan berbagai kegiatan kesenian dan kebudayaan.

Lokasi Kampung Budaya Sunda Paseban terletak di Bukit Paseban, Desa Megamendung-sekitar area Puncak-Kabupaten Bogor. Kampung budaya ini dibangun sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas masyarakat Sunda.

Tempat ini telah menjadi sarana bagi pengunjung untuk belajar, melihat, dan merasakan secara langsung sebagian dari budaya Sunda yang kaya, seperti asrsitektur tradisional Sunda, seni pertanian sekaligus flora yang ada di Sunda, musik tradisional, penampilan seni rupa dan tari, tradisional music painting and performing arts, seni bela diri, senjata tradisional, makanan tradisional dan gaya hidup masyarakat Sunda. (rel/choir)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.