PortalMadura.Com, Pamekasan – Kesatuan Aksi Lintas Masyarakat (Kalam) Pamekasan, Madura, Jawa Timur menganggap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tidak peduli terhadap musibah kebakaran yang menimpa pondok pesantren Darul Karomah di Dusun Bicabbih, Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan.
Ketua Kalam Pamekasan, Elman Duro mengatakan, seharusnya pemerintah peka terhadap lembaga pondok pesantren yang telah memberikan sumbangsih besar terhadap kemajuan negeri. Tidak membiarkan para santri meronta-ronta seperti sekarang setelah semua kebutuhannya ludes terbakar.
“Yang saya herankan kenapa sampai sekarang pemerintah, mulai tingkat kecamatan hingga kabupaten apatis terhadap musibah yang menimpa pondok pesantren ini,” kata Elman Duro, Jumat (11/9/2015).
Dikatakan Elman, dirinya sebagai warga bumi Gerbang Salam sekaligus alumni pondok pesantren mengetahui betul kondisi santri dalam setiap harinya. Apalagi terkena musibah seperti pondok yang diasuh KH. Hanafi Hasbullan tersebut.
“Mungkin saja mereka berpandangan bahwa mengunjungi pondok pesantren itu tidak ada untungnya untuk masa depan politiknya. Jadi membiarkan saja santri merana,” tandasnya.
Pamekasan yang menyandang kota pendidikan tidak seharusnya bersikap demikian terhadap lembaga pendidikan. Apalagi pondok pesantren yang merupakan lembaga tertua di Indonesia.
“Malah yang prihatin atas musibah ini adalah teman-teman Jurnalis Pamekasan, ini kan sangat mustahil, kenapa harus teman-teman jurnalis yang peka terhadap kejadian ini, kok malah bukan pemerintah setempat,” tutup dia.
Pada hari Selasa (8/9/2015) sekitar pukul 19.30, pondok pesantren Darul Karomah ludes terbakar. Pada saat kejadian, para santri tengah berada di masjid melaksanakan solat isya'. Akan tetapi, sampai sekarang pemerintah tidak kunjung mendatangi pondok pesantren tersebut. (Marzukiy/choir)