Kekerasan pada Wartawan Bangkalan, Pengacara Korban: Gak wajar kalau tersangkanya satu

Avatar of PortalMadura.Com
Kekerasan pada Wartawan Bangkalan, Pengacara Korban: Gak wajar kalau tersangkanya satu
kiri, Johanes

PortalMadura.Com, – Pengacara dugaan kekerasan yang menimpa salah seorang wartawan di Bangkalan, Madura, Jawa Timur berpendapat, bahwa penyidik tidak wajar dalam menetapkan tersangka kekerasa yang hanya satu orang.

“Kalau dari kepatutan atau kewajaran, rasanya ini gak wajar kalau pelakunya hanya satu, karena itu dilakukan beramai-ramai,” kata anggota LBH Lentera Surabaya, Johanes, kepada PortalMadura.Com, Jumat (25/11/2016).

Selaku pengacara korban Ghinan Salman, ia akan mengajukan keberatan bila nanti hanya ada satu tersangka dalam kasus tersebut “Pasti nanti ada langkah-langkah berikutnya,” ujarnya.

Selama proses penyelidikan hingga penyidikan dengan menetapkan satu tersangka, Jumali, ada dugaan kuat kekerasan dilakukan oleh 10 oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Binamarga dan Pengairan Bangkalan.

“Ini sulit dilogikakan. Apa kapasitasnya Jumali pada saat itu. Dia juga bukan yang di foto dan bukan yang main tenis meja,” ucapnya.

Pihaknya tidak memaksakan harus banyak tersangka. Namun, ada beberapa fakta kronologis yang harus dijadikan acuan oleh pihak penyidik.

“Kalau hanya Jumali yang pasang badan dan hanya dia yang melakukan, ya monggo,” katanya.

Sementara, Kasatreskrim Polres Bangkalan, Iptu Anton Widodo mengatakan, kemungkinan adanya tersangka baru masih menunggu hasil dari persidangan.

“Semua orang bisa berpendapat mas, nanti temuan di persidangan seperti apa, ya tunngu dari pengadilan. Kalau orang menafsirkan tersangkanya berapapun boleh saja,” pungkasnya.

Dalam kasus ini, penyidik menerapkan Pasal 18 ayat (1), undang-undang nomor 40 tahun 1999, tentang Pers.(Hamid/har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.