Kelangkaan Garam Landa Pamekasan

Avatar of PortalMadura.com
Kelangkaan Garam Landa Pamekasan
Ilustrasi petani garam

PortalMadura.Com, di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengakibatkan harga garam di pasaran merangkak naik.

“Awalnya harga garam berkisar Rp 600 – Rp 700 perkilo gram, saat ini menyentuh Rp 3.200 perkilo gram,” terang Kepala Dinas Perikanan, Pamekasan, Nurul Widiastuti, Selasa (25/07/2017).

Melambungnya harga garam hingga empat kali lipat tersebut, salah satunya disebabkan surat rekomendasi impor garam belum disahkan oleh pemerintah.

Selain itu, produksi garam rakyat yang terhambat akibat curah hujan yang tidak menentu ikut mewarnai kelangkaan garam dan berdampak pada harga.

“Harusnya Mei lalu, sudah mulai panen, tapi karena hujan, jadinya molor sampai bulan Juli,” ujarnya.

Disisi lain, kelangkaan garam tersebut, lanjut Nurul sangat menguntungkan para petani. Biasanya, umur berapapun proses produksi garam tetap akan dibeli oleh pengepul dan pengusaha.

Namun pengepul dan pengusaha akan berteriak dengan melambungnya harga. Apalagi sejauh tidak ada impor garam.

Dari data 15 Juli 2017, jumlah produksi garam di Pamekasan baru mencapai 427,80 ton dari luas lahan 913,5 Ha. Meliputi 3 kecamatan, yakni Pademawu, Galis, dan Tlanakan.

Jumlah tersebut masih terbilang jauh dari angka produksi tahun 2015 dan 2016 yang mencapai 123.534,2 ton dan 3420,2 ton.

Untuk meminimalisir kelangkaan Garam tersebut ia meminta para petani agar bisa memproduksi garam lebih banyak.

“Kita hanya bisa memfasilitasi dari segi peralatan saja. Sebab, mayoritas petani garam masih menggunakan alat produksi tradisional,” pungkasnya. (Hasibuddin/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.