Kenapa Penyakit Kanker Susah Di Sembuhkan? Ini 4 Faktornya

Avatar of PortalMadura.com
Kenapa Penyakit Kanker Susah Di Sembuhkan? Ini 4 Faktornya
Ilustrasi (okezone)

PortalMadura.Com – Kanker merupakan suatu penyakit yang ditimbulkan oleh sel tunggal yang tumbuh tidak normal sehingga dapat merusak sel atau jaringan sehat. Kanker juga dianggap sebagai penyebab kematian paling berbahaya yang tersebar luas di dunia.

Akhir-akhir ini banyak orang yang mengeluh karena memiliki penyakit tersebut, bahkan hampir banyak yang memakan korban. Oleh sebab itu, butuh penanganan yang serius untuk mencegah atau menyembuhkan penyakit ini agar angka kematian tidak semakin tinggi. Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dari pribadi orang itu sendiri dalam merawat kesehatannya. Namun, tahukah Anda kenapa itu sulit disembuhkan?. Simak penjelasannya dibawah ini.

Dilansir PortalMadura.Com Sabtu (8/4/2017) pada laman liputan6.com, Ketua Perhimpunan Hematologi dan Medical Oncology, Prof. Dr. dr. Arry Harryanto Reksodiputro, SpPD-KHOM, angka kematian akibat kanker yang tinggi sangat berkaitan dengan penemuan penyakit dalam stadium lanjut.

“Pada stadium lanjut, sel-sel kanker telah menyebar, sehingga lebih sulit disembuhkan dan cenderung memiliki prognosis yang buruk,” katanya melalui keterangan pers The Role of Internist in Cancer Management yang ke-5 (ROICAM 5).

Arry mencontohkan, angka harapan hidup lima tahun kanker payudara misalnya: stadium 0 atau I nyaris 100%, stadium II 93%, stadium III 72%, stadium IV 22%. Lantas, mengapa mayoritas pasien datang pada stadium tingkat lanjut?. Menurut Arry, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain:

1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan kanker

2. Menjamurnya pengobatan alternatif yang belum terbukti secara ilmiah

3. Mitos dan tabu yang beredar luas mengenai kanker

4. Kurangnya fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang memadai di daerah terpencil

Lebih lanjut Arry menjelaskan, di Indonesia lebih dari 70 persen pasien kanker mengalami kematian atau kesulitan keuangan dalam tahun pertama setelah diagnosis. Selain beban fisik, sosial, dan ekonomi yang semakin meningkat, kompleksitas penatalaksanaan kanker juga menjadi tantangan tersendiri. Pengobatannya tidak jarang melibatkan berbagai disiplin keilmuan di sepanjang continuum of care, mulai dari pembedahan, kemoterapi, radioterapi, hingga palliative care.

Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan holistik agar pasien bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Nah, tim multidisiplin menjadi solusi yang tepat untuk memberikan pelayanan kesehatan maksimal bagi para pasien kanker.

Dalam kesempatan ini, para ahli hematologi onkologi medik yang tergabung dalam PERHOMPEDIN berkomitmen untuk membangun jembatan yang menghubungkan berbagai disiplin ilmu dalam penatalaksanaan kanker di Indonesia melalui pendekatan multidisiplin.

Selain memperkuat kerja sama antar tenaga kesehatan, kebersamaan yang dimaksud juga mencakup kolaborasi dengan segenap pemangku kepentingan terkait masalah kesehatan, termasuk pemerintah dan pihak swasta.

Hal ini pula yang mendorong ROICAM kali ini mengambil tema “Giving Hope through Togetherness” agar para tenaga kesehatan profesional dapat memberikan harapan kepada pasien dan keluarga penderita kanker melalui kerja sama yang baik dan kebersamaan. (liputan6.com/Lala)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.