Kuliah Umum, Unija Hadirkan SKK Migas

Avatar of PortalMadura.com
foto portalmadura

PortalMadura.Com, – Universitas Wiraraja () Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menghadirkan SKK Migas Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara dalam kegiatan kuliah umum.

Rektor Unija Sumenep, Alwiyah mengatakan dengan di adakannya kuliah umum bersama pihak SKK Migas, maka mahasiswa dapat melakukan tanya jawab terhadap pemateri dari SKK Migas dengan cara ilmiah.

Menurut Alwiyah, mahasiswa Unija belum pernah memperoleh informasi resmi dari SKK Migas. Selama ini, hanya mendapat informasi yang berasal dari sumber – sumber yang tidak jelas. “Untuk itu, saya undang atau saya ajak SKK Migas ke Unija, agar para mahasiswa bisa menanyakan langsung segala hal yang berkaitan dengan Migas,” terang Alwiyah yang identik dengan hijab, Jumat (4/4/2014).

Melalui kuliah umum yang fokus terhadap Migas, maka mahasiswa dapat menambah wawasan, ilmu dan mendapat informasi yang jelas seputar Migas. “Nara sumber yang hadir waktu itu sangat detail menerangkan. Baik tentang hulu, hilir, dan sistem bagi hasil,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya berharap, forum serupa dapat terselenggara terus – menerus. Unija sudah mengawali, maka kedepan harus terlaksana di perguruan tinggi lain di Madura, sehingga informasi soal Migas di Madura dapat difahami secara benar oleh kalangan mahasiswa.

Dalam kesempatan kuliah umum beberapa waktu lalu, ada tiga nara sumber yang hadir yakni Arief Sukma Widjaja (Kepala perwakilan SKK migas Jawa, Bali, Madura, dan Nusa Tenggara), M. Fatah Yasin (Kepala Humas Perwakilan Jawa, Bali, Madura, dan Nusa Tenggara) dan Cornelia S. Oentari (Penasihat Ahli Bidang Hubungan Pemerintahan SKK Migas).

Dalam kesempatan tersebut, Arief Sukma Widjaja mengatakan, penyelenggaraan acara kuliah umum merupakan program dari SKK Migas untuk menyambangi dan memberikan pengetahuan kepada semua perguruan tinggi yang bekerja sama dengan SKK Migas terutama mahasiswa, sehingga paham segala sesuatu tentang SKK Migas.

Kuliah umum yang digelar di Unija, dinilai sangat bagus, karena sangat interaktif dan mahasiswa Unija sangat kritis dan idealis tetapi tetap santun.

“Kedapan, Unija harus memiliki owner atau mitra dalam melakukan analisa tentang Mgas dilapangan. Analisa yang dilakukan oleh mahasiswa, nantinya akan menjadi bahan masukan yang sangat penting dan berharga bagi kami,” pungkasnya.(htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.