PortalMadura.Com, Pamekasan – Aktivis mahasiswa yang tergabung dalam unit kegiatan mahasiswa (UKM) teater Fataria menggelar aksi teaterikal mengutuk kekerasan terhadap etnis Rohingya di halaman kampus STAIN Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kamis (29/5/2015).
Sutradara aksi, Abstrak mengatakan, penggusuran serta pembakaran perkampungan ethnic rohingya merupakan tindakan yang tidak bisa dibiarkan. Sebab, mereka memiliki hak hidup yang sama seperti warga negara lainnya.
“Tindakan biadab terhadap etnis Rohingya yang nota bene beragama islam sudah menciderai hak berwarga dan bernegara. Sehingga, kami mengutuk keras tindakan tidak manusiawi itu,” tegasnya.
Ia meminta, masyarakat dunia dapat mengulurkan tangan guna meringankan beban para pengungsi yang kini menjadikan Aceh sebagai tempat pelabuhan mereka. Apalagi, dalam penindasan tersebut tidak hanya terjadi kepada orang tua, melainkan juga terhadap anak-anak.
“Tidak hanya orang tua yang menjadi korban, tapi anak kecil tak berdosa pun menjadi korban kebiadaban mereka. seharusnya toleransi dalam beragama harus diutamakan,” tandasnya. (Marzukiy/choir)