PortalMadura.Com, Pamekasan – Skuat terancam gagal berhome base di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, usai menerima surat teguran dari PSSI pusat.
Manajer FC, Haruna Soemitro mengatakan, pihaknya menerima surat teguran dari penyelenggara turnamen Piala Presiden 2017, terutama mengenai field of play atau lapangan permainan.
“Yang kita khawatirkan kedepan adalah nasib berhome base di Pamekasan. Kita bisa berhome base di Pamekasan dengan sebuah resiko semua harus terpenuhi sesuai dengan standart operator,” tegasnya, Senin (20/2/2017).
Menurutnya, salah satu standart yang harus dipenuhi tersebut adalah adanya lapangan yang layak. Sementara, Stadion Gelora Ratu Pamelingan Pamekasan, saat ini sangat mengkhawatirkan, khususnya mengenai kerataan, kekerasan dan rumput.
“Kalau ini tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin nasib berhome base di Pamekasan akan terancam. Kami sebagai user atau penyewa tentu sangat berharap, catatan-catatan itu bisa sesegera mungkin di finalisasi oleh pengelola,” tandasnya.
Dia menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki kewenangan untuk memenuhi fasilitas tersebut. Sebab, pihaknya sebatas sebagai penyewa stadion bukan pengelola.
“Kalau ini tidak diselesaikan secepatnya, maka nasib akan terombang ambing, bisa kembali lagi ke Bangkalan atau ke Sidoarjo, karena kompetisi sebentar lagi akan digelar,” jelasnya.
Dijelaskan, ada tujuh catatan yang disampaikan PSSI apabila ingin berhome base di Pamekasan. Selain field of play, banyak fasilitas di luar stadion yang masih belum layak.
“Kita tahu, akses masuk sebetulnya malu kepada tim tamu, apakah itu penerangan, apakah itu becek dan sesuatu yang lainnya. Ini harus segera ditangani, ingin bersinergi dengan pemerintah,” tandasnya.
Pihaknya siap memenuhi fasilitas yang menjadi cacatan PSSI tersebut apabila diberi kewenangan untuk mengelola stadion yang baru selesai dibangun itu. Sebab, apabila kompetisi digelar 26 Maret 2017, maka hampir pasti tidak bisa berhome base di Pamekasan. (Marzukiy/Putri)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
