PortalMadura.Com, Sumenep – Massa yang mengatasnamakan Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) kembali menggelar aksi unjuk rasa ke Kantor Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin (31/10/2016).
Puluhan mahasiswa itu menagih janji Bupati Sumenep A. Busyro Karim, “Nata Kota Bangun Desa” yang dinilai hanya slogan dan gagal diterapkan pada kehidupan rakyat Sumenep.
Korlap aksi Bisri, mencontohkan, sembilan program bupati dalam proses menerapkan pada kehidupan rakyat Sumenep nihil, seperti belum ada kejelasan soal ikon Sumenep.
“Program pemerintah masih amburadul. Bahkan, anggaran dana desa melalui DD dan ADD diduga kuat menjalani lahan korupsi para oknum aparat desa,” teriaknya.
Disisi lain, kepala dinas yang seharusnya bertanggungjawab atas masing-masing program pemerintahan Super Mantap, juga perlu dievaluasi.
“Waktunya inspektorat memanggil para kepala dinas (kadis) untuk mempertanggungjawabkan. Jika tidak mampu copot para kadis itu,” tegasnya.
Dalam konteks ini, sepenuhnya bupati harus bertanggungjawab dan bersikap tegas. “Jangan biarkan oknum aparat desa dan para kadis yang bekerja tidak becus,” tandasnya.
Para pendemo yang membawa tulisan kecaman itu nyaris bentrok dengan aparat kepolisian setempat.
Mereka memaksa masuk untuk menemui bupati. Namun, jumlah petugas lebih banyak dari massa pendemo, sehingga dipukul mundur.
“Saya sangat kecewa, karena kami tidak ditemui oleh bupati,” ucapnya.
Pihanya berjanji akan kembali dengan massa yang lebih banyak. “Kami akan kembali lagi dengan massa yang lebih banyak,” ancamnya. (Bahri/choir)