PortalMadura.Com, Sumenep – Sejumlah aktifis mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendatangi kantor Bupati setempat, A. Busyro Karim, Senin (12/6/2017).
Mereka meminta agar Bupati bertanggung jawab atas maraknya kasus narkoba, minuman keras juga kasus mesum yang sering terjadi di kos-kosan. Pasalnya, jika hal tersebut dibiarkan, tanpa ada kebijakan strategis untuk meminimalisir terjadinya hal itu, dipastikan akan merusak generasi muda di kabupaten ujung timur Pulau Madura ini.
“Sesuai data yang kami himpun sejak 2016 hingga 2017 ini, di Sumenep ada sekitar 46 kasus mesum yang dimuat di media. Itu yang ketahuan, yang tidak ketahuan mungkin lebih banyak lagi,” jelas salah satu mahasiwa, Urip Prayitno usai audiensi dengan Bupati Sumenep.
Menurutnya, maraknya kasus mesum yang terjadi di kos-kosan lantaran tidak adanya aturan khusus yang diterbitkan oleh pemerintah. Sehingga warga tertentu bebas melakukan apa saja di kos-kosan tersebut.
“Harusnya pemerintah sudah berpikir dengan menerbitkan perda khusus agar bagaimana Sumenep ini tetap bebas dari tindakan asusila dan melawan hukum. Karena mesum dan narkoba ini sangat merusak generasi bangsa,” tegasnya.
Untuk kasus narkoba, lanjutnya, Sumenep masuk kategori zona merah dalam penyebaran barang haram dan membahayakan tersebut. “Kedepan tolong pemerintah memperbaiki regulasi penerbitan perizinan pembangunan kos-kosan,” harapnya. (Arifin/Putri)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
