Masih Kelas 2 SMP, Adik Kandung Pengantin Pria Tinggal Seorang Diri

Avatar of PortalMadura.Com
Rizal, Adik Kandung Pengantin Pria
Rizal, Adik Kandung Pengantin Pria

PortalMadura.Com, – Tenggelamnya Perahu Layar Motor (PLM) Jabal Nur atau Mutiara Indah yang membawa pria, Ahmad (22) warga Desa Brakas, Kepulauan/Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur meninggalkan kesedihan dan duka mendalam banyak pihak.

Salah satunya dialami Rizal, siswa Madrasah Tsanawiyah Hizbut Tujah (setingkat SMP). Adik kandung pengantin pria ini harus menerima kenyataan atas kepergian ibundanya, Sitti yang ditemukan mengambang tak bernyawa (8/10/2014). Sedangkan Ahmad dan bapaknya, Mupaher belum ditemukan.

Rizal tak mampu mengungkapkan kesedihannya dengan kata-kata. Air mata terlihat mengalir dan sulit melakukan komunikasi dengan orang sejak mendapat kabar jika perahu rombongan pengantin yang rencananya mengantar kakaknya melangsungkan akat nikah dengan wanita pujaannya di Bali, dinyatakan tenggelam.

Ia hanya mampu mengiyakan dengan isyarat anggukan kepala saat ditanya soal ibu, bapak dan kakak kandungnya, Ahmad. Pesan yang disampaikan ibundanya kali terakhir adalah “harus rajin belajar” sambil memberikan sejumlah uang untuk keperluan Rizal selama ditinggal untuk acara akat nikah kakaknya.

Dalam benak anak yang rajin ibadah ini, tentu berharap, bapak dan kakaknya dapat ditemukan dengan selamat. Namun, jika Yang Maha Kuasa berkehendak lain, maka Rizal akan hidup seorang diri.

Perahu Layar Motor (PLM) Jabal Nur yang membawa rombongan pengantin pria sebanyak 49 orang (versi lain 76) dinyatakan hilang sejak, Senin (6/10/2014). Komunikasi salah seorang penumpang dengan keluarganya berlangsung sekitar pukul 15.00 Wib dan mengabarkan jika perahu bermasalah dan mesinnya mati.

Kala itu, perahu bergerak sesuai dengan arah angin keperairan Banyuwangi-Situbondo, Jawa Timur, hingga akhirnya ditemukan 21 penumpang meninggal dunia dan 7 lainnya dinyatakan selamat. Pencarian korban tidak hanya dilakan Badan SAR Nasional (Basarnas). Namun, puluhan perahu nelayan asal Kepulauan Raas bergerak dan menyisir pantai yang diduga menjadi lokasi tenggelamnya kapal tersebut.

“Mayoritas yang menemukan korban itu, justru nelayan yang menggunakan perahu tradisional,” terang Fauzi Muhfa (30), Warga Pulau/Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis petang (9/10/2014).(htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.