PortalMadura.Com, Pamekasan – Sedikitnya sepuluh aktifis Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur mendatangi Makodim 0826 Jalan Letnan Maksum, Sabtu (30/4/2016).
Mereka meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) mencegah tumbuhnya organisasi yang berpotensi bertentangan dengan Pancasila sebagai ideologi negara. Audiensi tersebut dilakukan menyusul diselenggarakannya muktamar tokoh ummat oleh Hizbut Tahrir Indonesia di Gedung Serba Guna Pamekasan, Minggu (1/5/2016).
“TNI dan POLRI sebagai alat keamanan Negara agar menjunjung tinggi asas Pancasila sebagai ideologi Negara dan menjaga keutuhan NKRI,” tegas Ketua GP Ansor Pamekasan, Fathorrahman.
Menurutnya, TNI dan POLRI harus bersikap tegas terhadap organisasi yang tidak sehaluan dengan empat pilar kebangsaan, meliputi Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Meminta kepada Pemerintah untuk membubarkan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) karena keberadaannya bertentangan dengan empat pilar kebangsaan,” tandasnya.
Fathorrahman melanjutkan, GP Ansor Pamekasan bersama Satkorcab Banser siap bekerja dengan siapapun untuk menolak gerakan penyebaran ajaran agama Khilafiyah Islamiyah di bumi Gerbang Salam. Bahkan, pihaknya berjanji akan menurunkan spanduk atau tulisan yang tidak sejalan dengan Pancasila dan NKRI.
“Kami meminta kepada aparat pemerintah untuk membubarkan kegiatan Muktamar Tokoh Ummat yang diadakan oleh HTI di gedung serbaguna pada tanggal 1 Mei 2016 karena berpotensi menggangu ketertiban umum,” lanjut dia.
Pernyataan tersebut lantaran muktamar Tokoh Ummat berpotensi makar, sehingga mengakibatkan masyarakat resah dan tidak menerima keberadaannya di bumi Indonesia. Termasuk di Kabupaten Pamekasan. (Marzukiy/choir)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
