Musik Bantu Penyembuhan Penyakit Syaraf

Avatar of PortalMadura.com

Dalam eksperimen, para peneliti di Universitas California menggunakan keahlian seorang penabuh drum grup band rock terkenal di dunia.

Para ilmuwan mengatakan timing atau pengaturan waktu berperan penting dalam kerja otak manusia, dan ketika pengaturan waktu terganggu maka pemrosesan informasi juga terganggu.

Dengan menggunakan teknologi canggih, para periset University of California di San Francisco, memantau gelombang otak Mickey Hart. Penabuh drum The Grateful Dead ini menjelajahi permainan komputer dengan menggunakan seperangkat drum elektronik.

Pakar neurologi Adam Gazzaley mengatakan eksperimen itu menggabungkan ilmu neurologi, permainan komputer dan dunia maya.

“Jadi kami menggabungkan 3 dunia yang berbeda ini dan menggunakannya untuk saling memberi informasi dan menciptakan perangkat terkuat yang pernah ada untuk melihat langsung aktifitas syaraf,” kata Gazzaley.

Mickey Hart mengenakan helm khusus yang dilengkapi layar dan sensor saat bermain game itu.  Di ruang lain, para ilmuwan memantau bagaimana otaknya merespons irama, bersama-sama dengan gerakan mata, denyut nadi dan suhu badan.

Semua informasi itu langsung menciptakan gambar aktivitas otak Hart. Dia penasaran dan ingin mengetahui cara kerja otak yang dia sebut “master clock.”

“Apa kekuatan ini dan bagaimana kita menggunakannya dan bagaimana kita mengulanginya dan bagaimana kita bisa membuat dunia yang lebih baik dengan menggunakan alat-alat yang telah ada. Ini organisme super. Tidak ada yang lebih baik dari master clock ini,” ujar Hart.

Periset Adam Gazzaley mengatakan dia ingin melihat apakah pola irama berpotensi untuk menyambungkan hubungan-hubungan yang terputus dalam otak pasien.

Gazzaley  menambahkan, “Jadi idenya adalah, jika kita dapat mengajar otak untuk menjadi mesin pengatur waktu yang lebih baik, mengikuti irama dengan lebih baik,  maka otak kita bekerja pada tingkat yang lebih optimal dan itu akan terwujud dalam cara kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita dan mengarah pada kualitas hidup yang lebih baik.”

Para ilmuwan mengatakan tujuan akhir mereka adalah menggunakan latihan irama dan video game untuk meningkatkan kemampuan kognitif yang berdampak positif bagi kehidupan seseorang, dengan atau tanpa penyakit syaraf.(htn)

*sumber voaindonesia dot com

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.